Jika server beroperasi 24 jam, artinya total konsumsi daya bisa mencapai 192 kW hingga 240 kW.
Baca juga: Menkominfo: Pemulihan dilakukan imbas gangguan Pusat Data Nasional
Baca juga: Dirjen: Gangguan sistem imigrasi akibat Pusat Data Nasional bermasalah
"Pelanggan kadang ingin 8 kW dapat dengan cepat diperluas ke 50 kW. Tapi mereka juga ingin, karena melihat potensi dari pelanggan mereka, juga ingin dapat diperluas menjadi 150 kW. Jadi dari 8 ke 150 kW, ini infrastrukturnya berbeda," kata Paul.
Menurut Paul, bisa jadi mungkin bila pendinginan udara lokal akan berjalan baik-baik saja untuk server yang berjalan dengan kepadatan daya 8 kW menjadi 30 atau 40 kW.
Tapi dia mengatakan itu terlalu berisiko, karena semua tentang keamanan pusat data mendapat perhatian yang sangat besar dari klien atau pemasok server.
Terlebih, mereka biasanya lebih condong membiarkan layanan tersebut berjalan dengan intervensi manusia yang minim selama server terus hidup (beroperasi).
Oleh karena itu, Vertiv hadir untuk menjawab berbagai tantangan paling penting yang dihadapi pusat data, jaringan komunikasi, dan fasilitas komersial dan industrial saat ini.
Perusahaan membuka kantor PT Vertiv Technology Indonesia di Jakarta untuk merespons meningkatnya permintaan akan solusi infrastruktur digital penting dan berbagai layanan komputasi lainnya di Indonesia.
Baca juga: Menurut perkiraan riset Omdia, pasar pendingin pusat data akan mencapai $16,87 miliar pada tahun 2028
Baca juga: DCI sebut kapasitas pusat data di Indonesia baru capai 200 MW
Baca juga: Google siapkan investasi 3 miliar dolar AS untuk fasilitas pusat data