Ketua Tim Kelompok Substansi Pengembangan Keselamatan Direktorat Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Dyah Fitra Permata Sari mengungkapkan, mayoritas penyebab kecelakaan adalah faktor manusia yaitu tidak menguasai kendaraan serta tidak menjaga jarak aman.
"Kementerian Perhubungan sudah menerapkan lima pilar keselamatan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas" kata Dyah dalam keterangan tertulis saat webinar Promoting Employee Engagement in Road Safety yang digelar Forum Komuninasi Transportasi Indonesia, Instran, Beerka, ITL Trisakti dan AXA Insurance di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Seorang pengemudi Porsche meninggal akibat tabrak belakang truk
Contohnya, kata Dyah, perusahaan otomotif dapat berperan dalam meningkatkan keselamatan dengan menghasilkan kendaraan yang lebih aman, dilengkapi dengan fiturfitur keselamatan seperti rem anti-blokir (ABS), kantong udara (airbags), sistem pengereman darurat (EBD), dan sistem bantuan pengemudi.
Wakil II Institut Transportasi Logistik (ITL) Trisakti Olfebri menambahkan, perilaku pengemudi menjadi penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Karena itu, perlu diterapkan pengendalian diri terhadap para pengemudi.
Baca juga: Polisi dalami kecelakaan wanita pemotor yang tewas setelah tabrak truk
“Usaha untuk mengelola risiko dengan cara memonitor sumber risiko dan melakukan serangakian upaya agar dampak yang terjadi bisa diminimalisir. Ada empat cara manajemen risiko yaitu menghindari risiko, mengendalikan risiko, menunda risiko dan mengalihkan risiko,” jelas Nurwenda.
Nurwenda menambahkan, para pemilik kendaraan yang juga pengguna lalu lintas disarankan untuk memiliki asuransi kendaraan. Karena, asuransi kendaraan bisa memberikan perlindungan finansial seperti kerusakan kendaraan dan kecelakaan.
Selain itu, kata dia, asuransi kendaraan juga bisa memberikan keamanan dan ketenteraman.Kemenhub: Mayoritas korban kecelakaan lalu lintas kategori usia produktif.