SKK Migas optimalkan potensi tambahan produksi gas bumi di Jawa Timur
20 Juni 2024 18:38 WIB
Kepala Departemen Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas Syarif Maulana Chaniago memberikan pemaparan dalam kegiatan Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6/2024). (ANTARA/HO-SKK Migas)
Bandung (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen mengoptimalkan potensi tambahan produksi gas bumi dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang berada di wilayah Jawa Timur.
Kepala Departemen Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas Syarif Maulana Chaniago dalam kegiatan Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis, menjelaskan terdapat potensi volume gas bumi lebih dari 100 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).
Potensi itu berasal dari KKKS Pertamina EP Region 2 yang memiliki potensi tambahan pasokan gas bumi dari zona 7 dan 5 sebesar 90 MMSCFD, KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd. memiliki potensi dari Lapangan Bukit Panjang sebesar 40 – 50 MMSCFD mulai tahun 2026 hingga 2033, serta KKKS Husky- CNOOC Madura Ltd. memiliki potensi kapasitas produksi hingga 318 MMSCFD dengan serapan saat ini yang hanya berkisar 210 MMSCFD.
Baca juga: SKK Migas minta produsen gas jajaki potensi di Jawa Barat
Dengan adanya potensi itu, SKK Migas terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk distribusi gas bumi ke kawasan industri di sekitar wilayah kerja maupun di luar wilayah kerja.
“Ini juga untuk membuka pasar baru untuk memaksimalkan penyerapan gas bumi nasional,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah juga berkomitmen dalam memastikan optimalisasi penyerapan gas bumi tersebut, salah satunya dengan membangun pipa Cirebon – Semarang Tahap II sepanjang 245 km dengan anggaran APBN sebesar Rp3,07 triliun.
Konstruksi proyek tersebut diproyeksikan berjalan selama 17 bulan, mulai Juli 2024 hingga Desember 2025. Pembangunan dilaksanakan secara paralel, yakni ruas Batang - Pemalang (kurang lebih 63 km), Pemalang – Cirebon (kurang lebih 108 km), dan Cirebon – Kandang Haur Timur (KHT) (kurang lebih 74 km).
Baca juga: SKK Migas gelar Forum Gas 2024 optimalkan serapan gas nasional
“Besaran toll fee diharapkan tidak lebih dari 0,5 dolar AS per MMSCF,” kata Syarif.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan Jawa Timur kemungkinan besar akan mengalami surplus gas pada 2024 hingga 2025.
Sementara Jawa Barat masih membutuhkan tambahan pasokan gas bumi.
Untuk itu, SKK Migas meminta para produsen gas bumi atau KKKS dapat mulai menjajaki potensi di Jawa Barat.
Kepala Departemen Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas Syarif Maulana Chaniago dalam kegiatan Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis, menjelaskan terdapat potensi volume gas bumi lebih dari 100 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).
Potensi itu berasal dari KKKS Pertamina EP Region 2 yang memiliki potensi tambahan pasokan gas bumi dari zona 7 dan 5 sebesar 90 MMSCFD, KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd. memiliki potensi dari Lapangan Bukit Panjang sebesar 40 – 50 MMSCFD mulai tahun 2026 hingga 2033, serta KKKS Husky- CNOOC Madura Ltd. memiliki potensi kapasitas produksi hingga 318 MMSCFD dengan serapan saat ini yang hanya berkisar 210 MMSCFD.
Baca juga: SKK Migas minta produsen gas jajaki potensi di Jawa Barat
Dengan adanya potensi itu, SKK Migas terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk distribusi gas bumi ke kawasan industri di sekitar wilayah kerja maupun di luar wilayah kerja.
“Ini juga untuk membuka pasar baru untuk memaksimalkan penyerapan gas bumi nasional,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah juga berkomitmen dalam memastikan optimalisasi penyerapan gas bumi tersebut, salah satunya dengan membangun pipa Cirebon – Semarang Tahap II sepanjang 245 km dengan anggaran APBN sebesar Rp3,07 triliun.
Konstruksi proyek tersebut diproyeksikan berjalan selama 17 bulan, mulai Juli 2024 hingga Desember 2025. Pembangunan dilaksanakan secara paralel, yakni ruas Batang - Pemalang (kurang lebih 63 km), Pemalang – Cirebon (kurang lebih 108 km), dan Cirebon – Kandang Haur Timur (KHT) (kurang lebih 74 km).
Baca juga: SKK Migas gelar Forum Gas 2024 optimalkan serapan gas nasional
“Besaran toll fee diharapkan tidak lebih dari 0,5 dolar AS per MMSCF,” kata Syarif.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan Jawa Timur kemungkinan besar akan mengalami surplus gas pada 2024 hingga 2025.
Sementara Jawa Barat masih membutuhkan tambahan pasokan gas bumi.
Untuk itu, SKK Migas meminta para produsen gas bumi atau KKKS dapat mulai menjajaki potensi di Jawa Barat.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: