King's College London resmikan kampus di Malang pada September 2024
20 Juni 2024 18:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Pengembangan King’s College London, Jakarta, Kamis (20/6/2024) (ANTARA/Bayu Saputra)
Jakarta (ANTARA) - Plt.Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rizal Edwin Manansang menyampaikan, King's College London (KCL) segera membuka perguruan tinggi pada September 2024 di KEK Singhasari, Malang, Jawa Timur.
Proses pembangunan perguruan asal Inggris itu telah mencapai 80 persen dan akan rampung pada Agustus 2024.
"KCL menyampaikan komitmen mereka kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di KEK Singhasari," kata Edwin saat konferensi pers Pengembangan King’s College London, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Tantowi: Pusat pengembangan AI segera hadir di KEK Kura-kura Bali
Edwin mengharapkan kualitas belajar dan mengajar di KCL Malang akan memberikan kualitas pendidikan yang sama dengan KCL di London. Pada tahap awal KCL menyelenggarakan dua program studi yakni Master of Digital Economy dan Master of Digital Future.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pembangunan klaster khusus pendidikan ini turut mendorong sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul dan dapat menjadi penghubung kolaborasi antar perguruan tinggi terdekat seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
"Sinergi ini diperlukan untuk mempersiapkan SDM kita," tuturnya.
Hingga saat ini, jumlah pendaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut sudah mencapai sekitar 150 orang.
"KCL ini akan beroperasi di bulan September, diharapkan menjadi role model universitas sekitarnya, seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah yang terdekat," tutupnya.
Baca juga: BIH di KEK Sanur gunakan teknologi diagnosis kanker
Pemerintah telah mengembangkan KEK ke berbagai sektor baru seperti pendidikan, kesehatan, dan juga ekonomi digital.
Hingga saat ini, pemerintah menetapkan 22 KEK yang mencakup 11 KEK Manufaktur, 7 KEK Pariwisata, 2 KEK Digital, dan 2 KEK bertema jasa lainnya. KEK telah mampu menarik investasi Rp187,5 triliun serta menyerap tenaga kerja hingga 126.506 orang dan mendukung 351 pelaku usaha.
Proses pembangunan perguruan asal Inggris itu telah mencapai 80 persen dan akan rampung pada Agustus 2024.
"KCL menyampaikan komitmen mereka kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di KEK Singhasari," kata Edwin saat konferensi pers Pengembangan King’s College London, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Tantowi: Pusat pengembangan AI segera hadir di KEK Kura-kura Bali
Edwin mengharapkan kualitas belajar dan mengajar di KCL Malang akan memberikan kualitas pendidikan yang sama dengan KCL di London. Pada tahap awal KCL menyelenggarakan dua program studi yakni Master of Digital Economy dan Master of Digital Future.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pembangunan klaster khusus pendidikan ini turut mendorong sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul dan dapat menjadi penghubung kolaborasi antar perguruan tinggi terdekat seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
"Sinergi ini diperlukan untuk mempersiapkan SDM kita," tuturnya.
Hingga saat ini, jumlah pendaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut sudah mencapai sekitar 150 orang.
"KCL ini akan beroperasi di bulan September, diharapkan menjadi role model universitas sekitarnya, seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah yang terdekat," tutupnya.
Baca juga: BIH di KEK Sanur gunakan teknologi diagnosis kanker
Pemerintah telah mengembangkan KEK ke berbagai sektor baru seperti pendidikan, kesehatan, dan juga ekonomi digital.
Hingga saat ini, pemerintah menetapkan 22 KEK yang mencakup 11 KEK Manufaktur, 7 KEK Pariwisata, 2 KEK Digital, dan 2 KEK bertema jasa lainnya. KEK telah mampu menarik investasi Rp187,5 triliun serta menyerap tenaga kerja hingga 126.506 orang dan mendukung 351 pelaku usaha.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: