Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah strategi dari sisi hulu dalam mengelola komoditas ikan tuna untuk mendongkrak komoditas itu di pasar global.

Strategi itu disiapkan untuk menjaga keberlanjutan salah satu komoditas unggulan Indonesia sehingga keberlanjutan usaha penangkapan ikan ini dapat terus berjalan.
"Jadi bagaimana kita menjamin tetap tersedia sumber daya tuna agar meningkatkan kesejahteraan dan memberi kontribusi bagi negara lewat fokus pada keberlanjutan," ujar Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP Ridwan Mulyana dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis.

Baca juga: KKP: Produksi tuna-tongkol-cakalang capai 1,49 juta ton per tahun
Salah satu strategi yang telah dilakukan yaitu penangkapan ikan terukur (PIT), program untuk menyiapkan tata kelola perikanan tangkap yang baik dan bijak.

"Artinya kami selaraskan aspek ekonomi dan ekologi supaya penangkapan tuna ini tidak mengancam sumber daya lingkungan baik itu perairan, habitat ikan dan habitat di laut selain daripada perikanan, ada terumbu karang mangrove dan sebagainya," ujarnya.

Upaya lain yakni penyusunan rencana pengelolaan perikanan (RPP) yang merupakan dokumen yang disepakati bersama antar pemangku kepentingan.

Dokumen RPP bertujuan untuk mengelola tuna yang berfokus pada ukuran ikan hingga proses penangkapan.

Baca juga: KKP dan Pemda Morotai antisipasi puncak musim tuna
Perbaikan data juga dinilai menjadi hal penting dalam tata kelola tuna yang berkelanjutan, karenanya diperlukan perbaikan data dengan menggandeng k/l lain seperti BRIN hingga perguruan tinggi.

KKP juga memperkuat diplomasi dengan negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia, pasalnya tuna merupakan ikan yang berada di laut lepas sehingga diharapkan Indonesia dapat mengakses penangkapan ikan tuna secara maksimal.