Karhutla di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berhasil dipadamkan
20 Juni 2024 14:51 WIB
Salah satu relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) pada saat mengamati area terdampak kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024). ANTARA/HO-Balai Besar TNBTS.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di dalam kawasan tersebut berhasil dipadamkan setelah mengerahkan puluhan personel gabungan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan bahwa kebakaran di dalam kawasan taman nasional itu, berhasil dipadamkan kurang lebih pada pukul 11.00 WIB.
"Api berhasil dipadamkan pada tanggal 20 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 WIB," kata Septi.
Baca juga: Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan Savana Widodaren Bromo
Septi menjelaskan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tepatnya terjadi di kawasan sekitar Puncak Lempitan, dengan posisi di sebelah timur selatan Puncak Lamen, Resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Menurutnya, meskipun api telah berhasil dipadamkan, saat ini petugas masih melakukan proses pendinginan pada lokasi area terbakar dengan menggunakan jet shooter untuk memastikan tidak ada api atau bara api yang tersisa.
Dalam upaya untuk menangani kebakaran yang dilaporkan terjadi pada Rabu (19/6) pukul 17.30 WIB tersebut, kurang lebih 20 personel yang diterjunkan mencakup Masyarakat Peduli Api (MPA) Resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan, Coban Trisula, Jabung, dan MPA Ngadas.
"Saat ini petugas melakukan proses mop up atau pendinginan di lokasi area terbakar dengan air menggunakan jet shooter," katanya.
Pihak Balai Besar TNBTS, lanjutnya, saat ini masih melakukan analisa dan identifikasi terkait areal terdampak kebakaran hutan dan lahan itu. Sementara jenis tumbuhan yang terdampak, di antaranya adalah rumput merakan, alang-alang, akasia dan cemara gunung.
"Untuk luas kebakaran, saat ini petugas sedang menganalisa dan mengidentifikasi luas area yang terbakar," katanya.
Sebagai informasi, pada 6 September 2023, juga terjadi kebakaran besar di kawasan tersebut karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.
Baca juga: BB TNBTS catat kerugian akibat kebakaran Bromo capai Rp8,3 miliar
Baca juga: Pemulihan ekosistem Bromo akibat kebakaran butuh waktu hingga 5 tahun
Kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman sendiri dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat bahwa nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan yang dipicu penggunaan suar atau flare tersebut mencapai Rp8,3 miliar.
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah Jawa Timur. Pada 2023, jumlah kunjungan ke taman nasional yang memiliki predikat terindah ketiga di dunia tersebut mencapai 368.507 wisatawan.
Jumlah tersebut, terbagi dari 355.297 wisatawan nusantara dan sebanyak 13.210 orang merupakan wisatawan mancanegara. Kunjungan itu, juga memberikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan bahwa kebakaran di dalam kawasan taman nasional itu, berhasil dipadamkan kurang lebih pada pukul 11.00 WIB.
"Api berhasil dipadamkan pada tanggal 20 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 WIB," kata Septi.
Baca juga: Kebakaran hutan dan lahan terjadi di kawasan Savana Widodaren Bromo
Septi menjelaskan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tepatnya terjadi di kawasan sekitar Puncak Lempitan, dengan posisi di sebelah timur selatan Puncak Lamen, Resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Menurutnya, meskipun api telah berhasil dipadamkan, saat ini petugas masih melakukan proses pendinginan pada lokasi area terbakar dengan menggunakan jet shooter untuk memastikan tidak ada api atau bara api yang tersisa.
Dalam upaya untuk menangani kebakaran yang dilaporkan terjadi pada Rabu (19/6) pukul 17.30 WIB tersebut, kurang lebih 20 personel yang diterjunkan mencakup Masyarakat Peduli Api (MPA) Resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan, Coban Trisula, Jabung, dan MPA Ngadas.
"Saat ini petugas melakukan proses mop up atau pendinginan di lokasi area terbakar dengan air menggunakan jet shooter," katanya.
Pihak Balai Besar TNBTS, lanjutnya, saat ini masih melakukan analisa dan identifikasi terkait areal terdampak kebakaran hutan dan lahan itu. Sementara jenis tumbuhan yang terdampak, di antaranya adalah rumput merakan, alang-alang, akasia dan cemara gunung.
"Untuk luas kebakaran, saat ini petugas sedang menganalisa dan mengidentifikasi luas area yang terbakar," katanya.
Sebagai informasi, pada 6 September 2023, juga terjadi kebakaran besar di kawasan tersebut karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.
Baca juga: BB TNBTS catat kerugian akibat kebakaran Bromo capai Rp8,3 miliar
Baca juga: Pemulihan ekosistem Bromo akibat kebakaran butuh waktu hingga 5 tahun
Kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman sendiri dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat bahwa nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan yang dipicu penggunaan suar atau flare tersebut mencapai Rp8,3 miliar.
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah Jawa Timur. Pada 2023, jumlah kunjungan ke taman nasional yang memiliki predikat terindah ketiga di dunia tersebut mencapai 368.507 wisatawan.
Jumlah tersebut, terbagi dari 355.297 wisatawan nusantara dan sebanyak 13.210 orang merupakan wisatawan mancanegara. Kunjungan itu, juga memberikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: