Moeldoko: Pemeriksaan Hasto bukan karena vokal mengkritik Istana
20 Juni 2024 13:34 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/6/2024). ANTARA/Yashinta Difa Pramudyani.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan bahwa pemeriksaan Hasto Kristiyanto oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di tengah upaya pencarian buron kasus dugaan suap Harun Masiku, bukan karena yang bersangkutan belakangan ini vokal dalam mengkritik Istana.
“Kalau saya melihatnya bukan itu. Saya melihatnya bukan di situ (karena vokal mengkritik),” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Moeldoko menilai pemeriksaan Hasto, yang merupakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, lantaran ada pertimbangan hukum dari penyidik.
“Ada pertimbangan-pertimbangan hukum lain mungkin, yang menjadi pertimbangan dari KPK,”ujarnya.
Moeldoko pun mempertanyakan saat ditanya ada tidaknya arahan dari Istana untuk memproses hukum Hasto Kristiyanto berkaitan dengan pencarian Harun Masiku.
“Arahan apalagi?” tanya Moeldoko.
Baca juga: Kusnadi akui pernah bertemu Harun Masiku
Baca juga: Eks Penyidik KPK yakin Harun Masiku segera tertangkap
Baca juga: KPK: Pencarian Harun Masiku tidak terkait agenda politik
“Kalau saya melihatnya bukan itu. Saya melihatnya bukan di situ (karena vokal mengkritik),” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Moeldoko menilai pemeriksaan Hasto, yang merupakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, lantaran ada pertimbangan hukum dari penyidik.
“Ada pertimbangan-pertimbangan hukum lain mungkin, yang menjadi pertimbangan dari KPK,”ujarnya.
Moeldoko pun mempertanyakan saat ditanya ada tidaknya arahan dari Istana untuk memproses hukum Hasto Kristiyanto berkaitan dengan pencarian Harun Masiku.
“Arahan apalagi?” tanya Moeldoko.
Baca juga: Kusnadi akui pernah bertemu Harun Masiku
Baca juga: Eks Penyidik KPK yakin Harun Masiku segera tertangkap
Baca juga: KPK: Pencarian Harun Masiku tidak terkait agenda politik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: