Palembang (ANTARA News) - Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri masih menjadi isu utama dalam debat kadindat calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat pada malam kedua di Palembang, Sabtu.
Salah seorang kandidat Endriartono Sutarto mengatakan, memang tenaga kerja Indonesia merupakan aset terutama bila mereka bekerja di sektor menengah keatas.
Jadi TKI yang bekerja di sektor menengah ke atas harus didukung sehingga akan menambah pendapatan negara, kata dia.
Namun, bila TKI yang hanya bekerja pada sektor menengah ke bawah itu harus dipikirkan dan pihaknya kurang mendukung.
Permasalahan TKI itu sendiri tidak lain karena faktor kesempatan bekerja di dalam negeri belum maksimal, kata Endriartono Sutarto.
Sehubungan itu, pihaknya akan memperluas lapangan kerja untuk mengantisipasi TKI yang sekarang ini sering memilih bekerja ke luar negeri.
Sementara Marzuki Alie mengatakan, memang kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan supaya dapat mengatasi permasalahan bangsa yang ada sekarang ini.
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu pihaknya akan memaksimalkan sektor pertanian.
Hal ini karena masyarakat Indonesia mayoritas petani sehingga sektor tersebut harus diberdayakan.
Sedangkan Anies Baswedan mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan termasuk tenaga pendidik.
Para guru tingkat kesejahteraannya harus terus ditingkatkan sehingga dalam menjalankan perannya terutama mendidik anak-anak akan semakin maksimal.
Dalam debat kovensi calon presiden dari Partai Demokrat tersebut tidak seramai pada malam pertama yang pengunjungnya mayoritas dari anggota dan sipatisan partai itu. (*)
TKI masih jadi isu utama debat capres
25 Januari 2014 22:48 WIB
ilustrasi Pemberangkatan TKI Suasana pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Tawau, Malaysia di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Jumat (10/1). (ANTARA FOTO/M Rusman)
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: