JK minta pemerintah upayakan bantuan pascabanjir di Pati
25 Januari 2014 20:02 WIB
ilustrasi Banjir Pati Meluas Warga mengevakuasi ternak miliknya dari rendaman banjir di Widorokandang, Juwana, Pati, Jateng, Senin (20/1). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, banjir di Kawasan Pati akibat meluapnya Sungai Juwana, Sungai Tayu dan Sungai Simo dan merendam ratusan rumah di 40 desa yang berada di 9 kecamatan setinggi 20-100 cm menyusul intensitas hujan yang tinggi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla mengingatkan bantuan yang diberikan kepada korban banjir di Pati Jawa Tengah dan sekitarnya untuk pascabanjir perlu dipikirkan serius.
"Banjir di Pati dan daerah sekitarnya, di antara bencana di daerah Indonesia termasuk yang terluas," katanya saat mengunjungi korban tanah longsor di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, Sabtu.
Puluhan rumah di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, rusak akibat tanah longsor, Kamis (23/1), menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang. Namun, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Yang paling penting, kata mantan Wakil Presiden RI itu, bencana banjir yang melanda Pati dan daerah sekitarnya itu, terjadi saat masyarakat sekitar hampir panen, baik lahan persawahan maupun tambaknya.
Oleh karena itu, kata dia, bisa dibayangkan bahwa kerugian ekonomi yang diderita masyarakat Pati dan sekitarnya akibat bencana banjir itu, cukup besar karena banyak di antara mereka mengalami gagal panen.
"Jadi, pemerintah, kita semua, termasuk PMI, di samping membantu tanggap darurat, seperti pengobatan, air bersih, dan sebagainya juga harus membantu rakyat (masyarakat Pati) pascabanjir," katanya.
Ia menjelaskan kehidupan masyarakat Pati dan daerah sekitarnya harus dibantu setelah bencana banjir, seperti membantu penyediaan bibit tanaman agar perekonomian mereka bisa kembali bangkit.
"Kita harus membantu rakyat pascabanjir. Bibitnya, apanya, kehidupannya, karena tambak-tambak udangnya kan keluar semua. Ikannya keluar semua (akibat banjir). Kerugiannya besar sekali," katanya.
Berkaitan dengan penanggulangan bencana, JK mengingatkan harus dilakukan secara bersama-sama, mulai pemerintah terbawah di tingkat desa, kecamatan, sampai dengan pemerintah pusat, bukan hanya Presiden.
Sebelum mengunjungi korban tanah longsor di Semarang, JK mengunjungi para korban banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dengan menggunakan helikopter milik TNI, JK tiba di Kabupaten Pati sekitar pukul 13.40 WIB, disambut Bupati Pati Haryanto dan langsung meluncur ke lokasi banjir menggunakan angkutan darat.
Posko banjir di Kantor Kecamatan Jekulo yang menjadi tempat pengungsian warga menjadi sasaran pertama kunjungan JK, kemudian dilanjutkan di Desa Doropayung yang juga dilanda banjir. (*)
"Banjir di Pati dan daerah sekitarnya, di antara bencana di daerah Indonesia termasuk yang terluas," katanya saat mengunjungi korban tanah longsor di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, Sabtu.
Puluhan rumah di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, rusak akibat tanah longsor, Kamis (23/1), menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang. Namun, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Yang paling penting, kata mantan Wakil Presiden RI itu, bencana banjir yang melanda Pati dan daerah sekitarnya itu, terjadi saat masyarakat sekitar hampir panen, baik lahan persawahan maupun tambaknya.
Oleh karena itu, kata dia, bisa dibayangkan bahwa kerugian ekonomi yang diderita masyarakat Pati dan sekitarnya akibat bencana banjir itu, cukup besar karena banyak di antara mereka mengalami gagal panen.
"Jadi, pemerintah, kita semua, termasuk PMI, di samping membantu tanggap darurat, seperti pengobatan, air bersih, dan sebagainya juga harus membantu rakyat (masyarakat Pati) pascabanjir," katanya.
Ia menjelaskan kehidupan masyarakat Pati dan daerah sekitarnya harus dibantu setelah bencana banjir, seperti membantu penyediaan bibit tanaman agar perekonomian mereka bisa kembali bangkit.
"Kita harus membantu rakyat pascabanjir. Bibitnya, apanya, kehidupannya, karena tambak-tambak udangnya kan keluar semua. Ikannya keluar semua (akibat banjir). Kerugiannya besar sekali," katanya.
Berkaitan dengan penanggulangan bencana, JK mengingatkan harus dilakukan secara bersama-sama, mulai pemerintah terbawah di tingkat desa, kecamatan, sampai dengan pemerintah pusat, bukan hanya Presiden.
Sebelum mengunjungi korban tanah longsor di Semarang, JK mengunjungi para korban banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dengan menggunakan helikopter milik TNI, JK tiba di Kabupaten Pati sekitar pukul 13.40 WIB, disambut Bupati Pati Haryanto dan langsung meluncur ke lokasi banjir menggunakan angkutan darat.
Posko banjir di Kantor Kecamatan Jekulo yang menjadi tempat pengungsian warga menjadi sasaran pertama kunjungan JK, kemudian dilanjutkan di Desa Doropayung yang juga dilanda banjir. (*)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: