Jenewa (ANTARA) - Perwakilan dan pakar dari negara-negara Eropa selatan termasuk Turki bertemu di Athena, Yunani untuk memetakan cara mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
“Di banyak negara di Eropa Selatan, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas, terutama obesitas pada anak, masih termasuk yang tertinggi di kawasan ini,” kata Penasihat Regional WHO untuk Nutrisi, Obesitas, dan Aktivitas Fisik, Dr. Kremlin Wickramasinghe, seperti dilaporkan Anadolu, Rabu.
Di beberapa wilayah di Eropa Selatan, lanjutnya, hampir separuh anak laki-laki hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan hal itu menempatkan anak-anak tersebut pada risiko terkena penyakit tidak menular di kemudian hari.
WHO mengatakan obesitas dan kelebihan berat badan merupakan risiko kesehatan yang signifikan bagi Eropa Selatan. Menurut data terbaru WHO, 59 persen orang dewasa di wilayah WHO Eropa saat ini hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang merupakan angka tertinggi secara global di luar Amerika.
Statistik juga melihatkan bahwa satu dari tiga anak di wilayah tersebut hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
“Sayangnya, angka-angka ini sangat bertentangan dengan tradisi makan sehat yang kaya di negara kita dan merupakan seruan mendesak untuk mengevaluasi kembali pendekatan kita terhadap masalah ini,” tegas Menteri Kesehatan Yunani, Adonis Georgiadis.
Oleh karena itu, kata Georgiadis, pertemuan di Athena merupakan hal yang sangat diperlukan saat kita menghadapi masalah yang mengancam masa depan, vitalitas dan kesehatan anak-anak bangsa.
Kelebihan berat badan dan obesitas menempati peringkat keempat sebagai faktor risiko kematian setelah tekanan darah tinggi, risiko pola makan, dan tembakau, menurut WHO. Ancaman kesehatan terkait obesitas berkontribusi terhadap lebih dari 1,2 juta kematian di Wilayah Eropa WHO setiap tahunnya.
“WHO/Eropa memiliki warisan yang kuat dalam mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang paling menantang sekalipun, termasuk obesitas, penyakit di kemudian hari,” ungkap Kepala Kantor WHO/Eropa Athena, Dr. Joao Breda.
Ia mengatakan salah satu bidang penting untuk inovasi adalah meningkatkan kualitas layanan bagi jutaan anak-anak dan orang dewasa di kawasan Eropa yang hidup dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Ada 641 juta orang kegemukan di seluruh dunia
Baca juga: FIFA siapkan kursi khusus penyandang obesitas
Baca juga: Warga kegemukan naik tiga kali lipat sejak 1980
Negara-negara di Eropa Selatan cari cara kurangi obesitas pada anak
19 Juni 2024 23:38 WIB
ilustrasi obesitas (ANTARA News / Insan Faizin Mub)
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: