Dua helikopter disiapkan bantu korban banjir Pati
25 Januari 2014 18:25 WIB
Warga mengevakuasi ternak miliknya dari rendaman banjir di Widorokandang, Juwana, Pati, Jateng, Senin (20/1/14). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, banjir di Kawasan Pati akibat meluapnya Sungai Juwana, Sungai Tayu dan Sungai Simo dan merendam ratusan rumah di 40 desa yang berada di 9 kecamatan setinggi 20-100 cm menyusul intensitas hujan yang tinggi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Pati (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia Pusat siapkan dua helikopter untuk membantu proses distribusi kebutuhan logistik maupun evakuasi korban banjir di daerah yang terisolasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Dua helikopter milik PMI Pusat yang disiapkan awalnya memang untuk membantu distribusi logistik di daerah terisolasi akibat banjir. Akan tetapi, jika ada warga yang berada di daerah terisolasi butuh dievakuasi juga memungkinkan menggunakan helikopter ini," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Sumarsono di Pati, Sabtu.
Keberadaan alat transportasi udara tersebut, katanya, tidak hanya dikhususkan untuk wilayah Pati, melainkan daerah lain di Jateng yang membutuhkan bantuan juga siap diperbantukan.
Demi bantuan kemanusiaan, kata dia, diupayakan untuk menghindarkan bicara soal anggaran dan angka.
Ia mengakui, biaya operasional helikopter memang mahal sehingga penggunaannya memang untuk membantu daerah-daerah tertentu.
Nantinya, kata dia, pengoperasian kedua helikopter tersebut akan diserahkan PMI Jateng.
Untuk sementara, kata dia, kedua helikopter tersebut akan ditempatkan di lapangan Stadion Joyokusumo, Pati selama lima hingga tujuh hari ke depan.
"Jika masih dibutuhkan, tentunya bisa diperpanjang lagi," ujarnya.
Menurut dia, daerah manapun yang membutuhkan, tentunya kedua helikopter tersebut bisa dipindahkan setiap saat dengan mudah.
Kedua helikopter yang baru saja tiba di Semarang pada Sabtu (25/1) pagi, langsung digunakan untuk mendistribusikan logistik di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati.
PMI Jateng, katanya, juga memberikan bantuan 500 paket "hygiene kit", 500 terpal dan tiga perahu karet.
Ia menegaskan, tugas PMI hanya sekadar memberikan dukungan kepada pemda setempat terkait dalam penanganan bencana banjir dan tidak akan mengambil alih tugas mereka.
"Dua helikopter milik PMI Pusat yang disiapkan awalnya memang untuk membantu distribusi logistik di daerah terisolasi akibat banjir. Akan tetapi, jika ada warga yang berada di daerah terisolasi butuh dievakuasi juga memungkinkan menggunakan helikopter ini," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Sumarsono di Pati, Sabtu.
Keberadaan alat transportasi udara tersebut, katanya, tidak hanya dikhususkan untuk wilayah Pati, melainkan daerah lain di Jateng yang membutuhkan bantuan juga siap diperbantukan.
Demi bantuan kemanusiaan, kata dia, diupayakan untuk menghindarkan bicara soal anggaran dan angka.
Ia mengakui, biaya operasional helikopter memang mahal sehingga penggunaannya memang untuk membantu daerah-daerah tertentu.
Nantinya, kata dia, pengoperasian kedua helikopter tersebut akan diserahkan PMI Jateng.
Untuk sementara, kata dia, kedua helikopter tersebut akan ditempatkan di lapangan Stadion Joyokusumo, Pati selama lima hingga tujuh hari ke depan.
"Jika masih dibutuhkan, tentunya bisa diperpanjang lagi," ujarnya.
Menurut dia, daerah manapun yang membutuhkan, tentunya kedua helikopter tersebut bisa dipindahkan setiap saat dengan mudah.
Kedua helikopter yang baru saja tiba di Semarang pada Sabtu (25/1) pagi, langsung digunakan untuk mendistribusikan logistik di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati.
PMI Jateng, katanya, juga memberikan bantuan 500 paket "hygiene kit", 500 terpal dan tiga perahu karet.
Ia menegaskan, tugas PMI hanya sekadar memberikan dukungan kepada pemda setempat terkait dalam penanganan bencana banjir dan tidak akan mengambil alih tugas mereka.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: