Sedangkan, secara kumulatif periode Januari-Mei 2024, impor bahan baku atau penolong mencapai 66,7 miliar dolar AS atau 73,1 persen dari akumulasi impor periode sama dengan total 91,1 miliar dolar AS.
"Nilai impor bahan baku/penolong mencapai 66,7 miliar dolar AS atau turun 1,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan penurunan tersebut, memberikan andil terhadap penurunan total nilai impor kumulatif sebesar 1,07 persen," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers Perkembangan Ekspor dan Impor Mei 2024 di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bila diurutkan berdasarkan kode golongan barang harmonized system (HS), nilai impor periode Mei 2024 terbesar yakni untuk pembelian mesin dan peralatan mekanis 2,8 miliar dolar AS, disusul mesin dan perlengkapan elektrik 2,2 miliar dolar AS, impor besi dan baja 949 juta dolar AS, serta pembelian plastik dan barang dari plastik sebesar 888 juta dolar AS.
Selain itu ia mengatakan nilai impor periode Mei itu meningkat 14,82 persen secara bulanan (month to month), namun tercatat mengalami penurunan 8,83 persen secara tahunan (year on year/y-o-y).
Baca juga: BPS: Ekspor Mei 2024 capai 22,33 miliar dolar AS ditopang manufaktur
Baca juga: BPS catat ekspor Aceh mencapai 201,7 juta dolar AS hingga April 2024
Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi RI didorong oleh perekonomian wilayah timur