Havana (ANTARA News)- Pemimpin Kuba, Fidel Castro (80), menegaskan bahwa masa kritis kesehatannya telah berakhir setelah menjalani operasi usus sebulan lalu dan kehilangan berat badan mencapai 18,6 kilogram. Castro pada Selasa mengatakan, jahitan luka operasi di tubuhnya telah dicabut, setelah 34 hari pemulihan kesehatan yang memaksanya menyerahkan kekuasaan kepada sang adik. "Siapa pun dapat mengatakan bahwa saat paling kritis berada di belakang saya. Hari ini saya pulih pada tahap yang memuaskan," katanya, dalam sebuah pesan kepada rakyat Kuba yang disiarkan surat kabar Partai Komunis, "Granma" bergambar dirinya tengah membaca di kursi goyang. Presiden terlama di dunia itu terlihat lebih kurus dan tampil mengenakan piyama, bersandal, serta duduk di kursi goyang. Ia tampaknya tengah berada ruang rumah sakit. Castro, yang memerintah sejak revolusi Cuba pada 1959, mengejutkan masyarakat dunia ketika menyerahkan kekuasaan kepresidenan dan kepemimpinan pemerintah untuk sementara kepada adiknya, Jenderal Raul Castro, karena harus menjalani operasi usus secara mendadak. Ia mengatakan, akan menerima para pemimpin negara asing pada hari-hari mendatang, berkaitan dengan berlangsungnya Konperensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) dari 116 negara berkembang di Havana pekan depan. Banyak pemimpin negara dari Afrika, Asia dan Amerika Latin akan hadir. Pemimpin Kuba itu diperkirakan tidak akan cukup kuat untuk menjadi tuan rumah pada pertemuan itu, yang akan dihadiri sekitar 50 kepala negara, namun penampilannya tidak bisa dikesampingkan. (*)