Medan (ANTARA News) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal memiliki tiga alasan yang memotivasinya mengikuti proses penyeleksian calon pemimpin negara tersebut.

Dalam dialog dengan wartawan di Medan, Kamis malam lalu, Dino mengatakan, alasan pertama adalah masih berusia muda dan enerjik.

"Saya masih kuat lari, masih kuat kerja keras pada umur 48 tahun," katanya.

Indonesia, kata dia, membutuhkan pemimpin muda yang mampu bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai permalasahan bangsa.

Kedua, dia mengaku sangat mengerti dan memahami cara kerja pemerintah karena telah menjadi abdi negara selama 27 tahun.

Dengan pengalaman tersebut, Dino beranggapan dapat menjalankan tugas pemerintahan dan memahami proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak.

"Saya tahu membuat keputusan dan tahu cara menyelesaikan masalah meski sadar tidak semua masalah bisa saya selesaikan," katanya.

Terakhir, Dino mengaku memiliki idealisme untuk membangun bangsa.

Demi mengikuti konvensi, ia rela melepaskan jabatan Duta Besar Indonesia untuk AS yang bergaji besar, fasilitas banyak, dan berbagai macam kemewahan dan kekuasaan

"Saya tinggalkan semua itu untuk satu tujuan, satu jalur yang tidak ada gajinya, masa depan tidak jelas dan penuh risiko," katanya.

Dino Patti Djalal berharap idealisme itu dapat dipahami dan diterapkan generasi muda agar memiliki kegairahan untuk mengabdi dan terjun dalam dunia politik