Bandarlampung (ANTARA News) - Nilai investasi pengembangan atau modernisasi di Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Bandarlampung mencapai Rp800 miliar.
"Modernisasi itu diantaranya berupa pembangunan Terminal Curah Kering dan revitalisasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Panjang," kata General Manager Pelabuhan Panjang, Lampung, Doso Agung, di Bandarlampung, Jumat.
Modernisasi yang dilakukan pelabuhan Panjang berupa penambahan Dermaga Curah Kering dan penambahan alat bongkar muat barang Gantry Luffing Cranes (GLC) sebanyak 2 buah yang datangkan dari China.
Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur dan penambahan fasilitas yang dilakukan Pelabuhan Panjang adalah bentuk dukungan terhadap program pemerintah MP3EI koridor Sumatera.
"Kami optimistis bahwa upaya pengembangan ini dapat meningkatkan produktivitas dan pelayanan kepada pengguna jasa karena waktu proses bongkar muat menjadi lebih singkat sehingga memperpendek waktu sandar kapal yang berdampak pada penurunan biaya logistik." ujar Doso.
Saat ini, lanjutnya, Pelabuhan Panjang memiliki 4 (empat) unit Gantry Jib Crane (GJC), 6 (enam) unit Gantry Luffing Cranes (GLC) dan 1 (satu) unit Mobile Crane. Dengan adanya penambahan GLC ini, IPC cabang Panjang diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kinerja bongkar muat.
Doso juga menjelaskan, Dermaga D yang baru diresmikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan adalah dermaga multipurpose yang beralih fungsi menjadi dermaga curah kering.
Adanya dermaga curah kering ini diharapkan mampu mengakomodir pertumbuhan permintaan dan mengoptimalkan kinerja kegiatan bongkar muat barang curah kering (drybulk). Mengingat tingginya angka produksi barang curah kering pada tahun 2013 sebesar 3.288.826 ton dengan komoditas utama pelabuhan ini adalah batu bara, pupuk dan sayur mayur seperti jagung, nanas dan kedelai.
Dermaga D memiliki panjang 486 meter persegi dan "declare depth" -8 sampai dengan -12 mLWS dengan estimasi kapasitas maksimal sebesar 200.000 ton per bulan.
Dengan diresmikannya Dermaga D maka Pelabuhan Panjang memiliki 3 jenis fasilitas dermaga diantaranya dermaga multipurpose (dermaga umum) sepanjang 734 m2, dermaga curah kering sepanjang 486 m2 dan dermaga peti kemas sepanjang 400 m2. Selain itu, pelabuhan ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti Mobile Crane, Container Crane, Forklift, Gantry Luffing Cranes dan Gense.
Di sisi lain, menurut Doso, revitalisasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Panjang akan mampu meningkatkan pengiriman barang komoditas andalan daerah ini baik untuk perdagangan lokal maupun ekspor.
Penggunaan jalur kereta api sangat aman bila dibandingkan dengan pengangkutan barang komoditas dengan menggunakan alat transportasi darat lainnya.
Di samping itu, lanjutnya, penggunaan jasa kereta barang juga dapat menekan biaya logistik dibandingkan dengan menggunakan kendaraan truk atau pengangkut barang komoditas darat lainnya.
"Penggunaan kereta juga dapat menghindari kerusakan jalan dan kecelakaan lalu lintas di jalan raya," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama IPC, RJ Lino mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur pelabuhan secara kontinyu adalah bukti keseriusan IPC dalam meningkatkan efisiensi pelabuhan.
IPC menurut dia, menaruh perhatian penuh pada pengembangan pelabuhan. Tidak hanya di Tanjung Priok, pengembangan harus merata di 12 cabang pelabuhan lain supaya kegiatan perekonomian tidak terpusat di Pulau Jawa.
Sudah saatnya Indonesia punya pelabuhan yang modern dan efisien agar bisa menurunkan biaya logistik dan membantu pemerintah mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi secara merata.
Investasi pengembangan Pelabuhan Panjang Rp800 miliar
24 Januari 2014 15:55 WIB
Ilustrasi - Sebuah kapal kargo memuat petik kemas di Pelabuhan Panjang Bandarlampung. (FOTO ANTARA/Kristian Ali)
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: