Salat Idul Adha dipimpin Ustadz Roshideen bin Hasan Madmud dari Mesjid Ridwanul Islam, dan Asep Saepudin Muhajir yang bertugas sebagai khotib.
Melalui tema “Menggali Hikmah Ibadah Qurban”, Asep mengajak WNI di Bangkok untuk memaknai Idul Adha 1445H dengan meningkatkan kualitas syukur, salah satunya dengan meneladani sifat Nabi Ibrahim yang tetap ikhlas dan bersyukur saat diuji kepatuhannya terhadap Allah SWT ketika diminta menyembelih anaknya, Nabi Ismail.
“Seberapa berat pun cobaan yang kita hadapi, mari kita tingkatkan kualitas syukur kita sebagai umat Muslim, karena rasa syukur dapat menjaga rasa nikmat dan menarik nikmat lain”, katanya.
Baca juga: Dubes ajak WNI di Brunei maknai perayaan Idul Adha
Lebih lanjut, khotib menggambarkan bahwa Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan hewan untuk disembelih karena Allah SWT tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah.Baca juga: Dubes ajak WNI di Brunei maknai perayaan Idul Adha
Hal ini menegaskan bahwa hal-hal yang bersifat mengancam peradaban sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam, termasuk perang dan kerusakan lingkungan.
Sebanyak 1.636 orang mengikuti salat Idul Adha di KBRI, tidak hanya WNI namun juga WNA yang merupakan kerabat WNI. Jumlah tersebut lebih banyak dari tahun sebelumnya yaitu 1.337 orang.
Usai salat berjamaah, KBRI Bangkok menyediakan makanan khas Indonesia seperti arem-arem, risol, dan kue talam, dan memfasilitasi pelaksanaan ibadah qurban di wilayah pinggiran Bangkok, Minburi.
Baca juga: Dubes Ridwan: Idul Adha momentum belajar mengendalikan diri
Baca juga: Momentum Idul Adha, Dubes Heri ajak WNI di Jepang doakan Palestina
Baca juga: Dubes Ridwan: Idul Adha momentum belajar mengendalikan diri
Baca juga: Momentum Idul Adha, Dubes Heri ajak WNI di Jepang doakan Palestina