Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jamaah Indonesia untuk melontar jumrah pada sore hari atau setelah pukul 16.00 waktu Arab Saudi guna menghindari cuaca panas.
"Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jamaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi," kata Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, di Mina, Arab Saudi, Senin.
Menurut Wibowo, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas atau heat stroke bagi jamaah.
"Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian jamaah untuk menghindari heat stroke," kata Wibowo.
Baca juga: Timwas Haji DPR Himbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina
Baca juga: Menag minta PPIH Arab Saudi terapkan skema perlindungan jamaah
"Karenanya, Kementerian Haji mencegah seluruh jamaah meninggalkan Jembatan Jamarat untuk jumrah (melempar batu) pada pukul 11.00 hingga 16.00 WAS," kata dia menambahkan.
Saat ini, Kementerian Haji juga menugaskan keamanan di tenda-tenda untuk mencegah jamaah berangkat sebelum pukul 16.00 WAS. Pintu-pintu maktab juga saat ini sudah ditutup, dikunci dan akan dibuka kembali setelah pukul 16.00 WAS.
PPIH juga mengimbau jamaah yang saat ini melakukan tanazul di hotel sekitar jamarat, juga mengikuti imbauan tersebut.
"Jadi, siang ini jangan keluar hotel menuju jamarat dulu. Ikut jadwalnya dengan jamaah yang ada di Mina, agar lontar jumrahnya dilaksanakan setelah pukul 16.00 WAS. Jadi keluar dari hotelnya, ya, sore saja," kata Wibowo.*
Baca juga: Kemenag minta jemaah haji patuhi jadwal waktu melontar jumrah
Baca juga: Saudi bersiap layani calon haji beribadah lempar jamrah
Info Haji 2024
Jamaah diminta lempar jumrah saat sore hari hindari cuaca panas
17 Juni 2024 18:19 WIB
Jamaah saat melempar jumrah di Mina usai melaksanakan mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi. ANTARA/HO-MCH 2024/aa.
Pewarta: Asep Firmansyah/Sigid Kurniawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: