Sleman (ANTARA News) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo, menyatakan bahwa dibutuhkan kebijakan penataan penambangan di berbagai sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi sehingga tidak terjadi kerusakan alam akibat penambangan secara berlebihan.

"Selain itu juga penambangan tidak lagi mengorbankan hak masyarakat lain, yang tidak melakukan penambangan pasir," katanya di Sleman, Kamis.

Menurut dia, Kabupaten Sleman dikaruniai sumber daya tambang pasir berasal dari Gunung Merapi yang melimpah.

"Meskipun demikian perlu mengelola kekayaan alam ini dengan bijaksana," katanya.

Ia mengatakan melimpahnya pasir Merapi yang dihasilkan dari erupsi gunung berapi itu, tidak berarti sumber daya tersebut dapat terus diperbarui.

"Dengan demikian diperlukan kebijakan yang tepat dalam penambangan pasir Merapi ini, karena terkait juga dengan masalah konservasi alam," katanya.

Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan bahwa saat ini aktivitas penambangan material sisa erupsi Merapi 2010 hanya dilakukan di lahan-lahan milik warga yang tertimbun material vulkanik.

"Saat bencana erupsi Gunung Merapi 2010, ribuan hektare lahan milik warga yang ada di lereng Merapi dan sekitar aliran Sungai Gendol tertimbun material vulkanik, berupa pasir, batu, dan kerikil," katanya. (*)