Austria kirim tambahan bantuan 10 juta Euro ke Ukraina dan Moldova
16 Juni 2024 11:43 WIB
Arsip foto - Warga negara asing mengikuti kegiatan peringatan dua tahun invasi Rusia ke Ukraina di Kantor Konsulat Kehormatan Ukraina, Denpasar, Bali, Sabtu (24/2/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU.
Moskow (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Austria pada Sabtu (16/6) mengatakan negaranya akan mengirimkan tambahan bantuan kemanusiaan sebesar 10 juta Euro (Rp176 miliar) ke Ukraina dan Moldova.
“Austria berdiri teguh di sisi rakyat Ukraina dan telah memberi mereka bantuan kemanusiaan beragam sejak hari pertama (konflik). Sekarang, 10 juta Euro lainnya telah disediakan dari Dana Bantuan Bencana (AKF) Kementerian Kementerian Luar Negeri,” kata Kementerian Luar Negeri Austria dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu menambahkan bahwa Wina mendukung upaya organisasi kemanusiaan di Ukraina dan Moldova. Negara tersebut mengalokasikan lebih dari 250 juta dolar AS (Rp4,1 triliun) bantuan kemanusiaan ke Kiev.
Secara khusus, 6 juta Euro (Rp106 miliar) dari dana yang dialokasikan telah dikirim ke organisasi Nachbar in Not untuk memberikan bantuan darurat kepada yang membutuhkan, termasuk pasokan air minum, makanan, dan perumahan sementara.
Selain itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) masing-masing akan menerima 2 juta Euro (Rp35,3 miliar), kata kementerian tersebut.
Adapun Ukraina pada Jumat (14/6) menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan dengan alasan tidak ada "usulan perdamaian" baru dari Moskow.
”Tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Rusia," dan bahwa kepemimpinan Rusia kurang dalam menilai realitas yang ada,” kata penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan di platform X.
Sebelumnya pada hari yang sama, Putin mengatakan pada pertemuan dengan pegawai Kementerian Luar Negeri di Moskow bahwa Rusia membuat "usulan perdamaian konkret dan nyata" kepada Kiev.
"Jika Kiev dan negara-negara Barat menolaknya seperti sebelumnya, maka itu adalah urusan mereka, tanggung jawab politik dan moral mereka atas kelanjutan pertumpahan darah," kata Putin.
Sumber : Sputnik
Baca juga: Ukraina tolak usulan tawaran perdamaian Rusia
Baca juga: Rusia tawarkan perdamaian 'bersyarat' ke Ukraina
“Austria berdiri teguh di sisi rakyat Ukraina dan telah memberi mereka bantuan kemanusiaan beragam sejak hari pertama (konflik). Sekarang, 10 juta Euro lainnya telah disediakan dari Dana Bantuan Bencana (AKF) Kementerian Kementerian Luar Negeri,” kata Kementerian Luar Negeri Austria dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu menambahkan bahwa Wina mendukung upaya organisasi kemanusiaan di Ukraina dan Moldova. Negara tersebut mengalokasikan lebih dari 250 juta dolar AS (Rp4,1 triliun) bantuan kemanusiaan ke Kiev.
Secara khusus, 6 juta Euro (Rp106 miliar) dari dana yang dialokasikan telah dikirim ke organisasi Nachbar in Not untuk memberikan bantuan darurat kepada yang membutuhkan, termasuk pasokan air minum, makanan, dan perumahan sementara.
Selain itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) masing-masing akan menerima 2 juta Euro (Rp35,3 miliar), kata kementerian tersebut.
Adapun Ukraina pada Jumat (14/6) menolak usulan perdamaian Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa jam setelah ditawarkan dengan alasan tidak ada "usulan perdamaian" baru dari Moskow.
”Tidak ada 'usulan perdamaian' baru dari Rusia," dan bahwa kepemimpinan Rusia kurang dalam menilai realitas yang ada,” kata penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan di platform X.
Sebelumnya pada hari yang sama, Putin mengatakan pada pertemuan dengan pegawai Kementerian Luar Negeri di Moskow bahwa Rusia membuat "usulan perdamaian konkret dan nyata" kepada Kiev.
"Jika Kiev dan negara-negara Barat menolaknya seperti sebelumnya, maka itu adalah urusan mereka, tanggung jawab politik dan moral mereka atas kelanjutan pertumpahan darah," kata Putin.
Sumber : Sputnik
Baca juga: Ukraina tolak usulan tawaran perdamaian Rusia
Baca juga: Rusia tawarkan perdamaian 'bersyarat' ke Ukraina
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: