Jakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta mempromosikan potensi pariwisata ke turis asing lewat Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada 12 hingga 14 Juni 2024.

Kepala Disparekraf Andhika Permata dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, berharap keikutsertaan dalam BBTF menjadi peluang yang bagus untuk memamerkan pesona dan daya tarik wisata Jakarta kepada dunia.

"Kami berharap tidak hanya berpromosi, namun dapat memanfaatkan peluang untuk memperluas 'networking' (jejaring), khususnya dalam menjual paket atau produk wisata yang dimiliki," ujar Andhika.

BBTF 2024 diikuti 370 pembeli (buyer) dari 45 negara dengan delapan negara sebagai penjual (seller), termasuk Indonesia.

Baca juga: BI DKI: Sektor pariwisata berperan dorong ekonomi tumbuh

"Agenda ini berskala internasional dengan konsep 'business to business (B2B) matching' yang menghubungkan pembeli dan penjual untuk menjajaki hubungan bisnis yang saling menguntungkan," papar Andhika.

Tahun ini, ungkapnya, BBTF menargetkan nilai transaksi sebesar Rp8,1 triliun. Nilai ini meningkat 12 persen, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp6,7 triliun.

"Berharap keikutsertaan DKI dalam gelaran ini akan mendatangkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang lebih banyak lagi untuk datang ke Jakarta, khususnya untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan promosi," imbuh Andhika.

Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke-10 mengusung tema "Exploring & Experiencing Sense of Indonesia’s Beauty" digelar di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali 12 hingga 14 Juni 2024.

Baca juga: DKI tingkatkan kunjungan wisatawan internasional lewat ATM Dubai 2024

Ada sembilan pelaku industri pariwisata yang diboyong Disparekraf DKI Jakarta dalam agenda itu, antara lain Universal Tour and Travel, Aston Pluit Hotel and Residence, PT Jakarta Tourisindo.

Kemudian, Dwidaya Tour, Ina Leisure, Marintur Indonesia, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), PT Pembangunan Jaya Ancol dan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI).