Penyaluran kredit bank umum tersebut lanjut dia tumbuh sebesar 21,71 persen (yoy), sedangkan pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai 20,08 persen (yoy).
"Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi, konsumsi dan modal kerja masing-masing sebesar 20,71 persen, 4,95 persen dan 3,05 persen (yoy)," kata dia.
Berdasarkan sektornya, lanjut Ayu terdapat tiga sektor yang tumbuh cukup tinggi yaitu disumbangkan oleh sektor pemilikan peralatan rumah tangga sebesar 6,12 persen; pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 11,95 persen; dan sektor pemilikan rumah tinggal sebesar 8,32 persen (yoy).
Baca juga: OJK beri teguran terhadap BSI Bengkulu terkait kasus korupsi dana KUR
Baca juga: OJK: Juni 2023 penyaluran kredit bank di Bengkulu Rp32,86 triliun
Kemudian, kinerja lainnya juga tumbuh positif, seperti aset bank umum di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan sebesar 5,44 persen.Baca juga: OJK beri teguran terhadap BSI Bengkulu terkait kasus korupsi dana KUR
Baca juga: OJK: Juni 2023 penyaluran kredit bank di Bengkulu Rp32,86 triliun
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPR dan BPRS di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan sebesar 6,54 persen (yoy) atau sebesar Rp12,27miliar.
"Penghimpunan DPK bank umum di Provinsi Bengkulu pada April 2024 mencapai Rp16,71 triliun, atau turun sebesar 3,45 persen," kata dia.
Hingga Mei 2024, OJK Bengkulu telah melakukan pemeriksaan on site terhadap dua BPR. OJK Provinsi Bengkulu telah menerbitkan dua persetujuan dewan pengawas syariah BPRS, satu pemegang saham pengendali BPRS.
"OJK Provinsi Bengkulu hingga Mei 2024 juga telah menerbitkan satu laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPR," ujar Ayu.
Baca juga: OJK Bengkulu minta masyarakat waspada penipuan pesan dari kurir paket
Baca juga: OJK Bengkulu jelaskan cara mudah kenali investasi bodong
Baca juga: OJK Bengkulu minta masyarakat waspada penipuan pesan dari kurir paket
Baca juga: OJK Bengkulu jelaskan cara mudah kenali investasi bodong