Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Banten menyebutkan banjir yang melanda tujuh kecamatan itu menewaskan dua pelajar hanyut terseret air sungai.

"Kedua pelajar itu Usep (17) warga Pandeglang dan Saep (16) warga Curugbitung," kata Ketua Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi, Rabu.

Ia mengatakan, korban banjir tersebut di dua lokasi berbeda akibat derasnya aliran sungai di daerah itu.

Korban Usep hanyut terseret di Sungai Citundun Pandeglang hingga ditemukan di Kali Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

Korban ditemukan warga Rabu (22/1) pukul 07.10 WIB dan terseret sekitar 10 kilometer.

Sedangkan, korban Saep pelajar SMK Curugbitung hanyut di Sungai Cicinta dan hingga kini belum ditemukan jasadnya.

Sebab kondisi Sungai tersebut hingga kini masih deras sehingga menyulitkan untuk dilakukan evakuasi, terlebih curah hujan relatif tinggi.

Pihaknya bersama tim relawan dari Polri, TNI, dan Tagana melakukan penyisiran tempat korban terseret air sungai itu.

Para relawan menggunakan peralatan perahu karet dan pakaian pelampung untuk mencari jasad warga Lebak.

"Kami malam ini terpaksa menghentikan pencarian warga yang terseret air sungai itu," katanya.

Kepala Bagian Operasional Polres Lebak Kompol Budhi Batara mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk menemukan jasad warga Curugbitung yang terseret air sungai.

Namun, kondisi alam tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian.

Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak tercatat dua orang warga hanyut dan meninggal dunia.

Selain itu juga pihaknya mencatat sebuah jembatan yang menghubungkan Lampu Merah Malangnengah-mandala longsor sehingga arus lalu lintas dialihkan ke dalam kota Rangkasbitung.

"Kami meminta masyarakat agar mewaspadai banjir untuk menghindari jatuh korban jiwa," katanya.(*)