Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban banjir di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah membutuhkan pasokan jaringan listrik yang stabil.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta Sabtu mengatakan, jaringan listrik menjadi kebutuhan yang mendesak bagi sebanyak 165 keluarga warga Kabupaten Banggai Laut yang menjadi korban banjir.
"Listrik menjadi kebutuhan yang mendesak di lokasi bencana saat ini selain makanan dan air bersih," katanya.
Tim Pusat Pengendalian Operasi BNPB mengkonfirmasi jaringan listrik yang stabil dibutuhkan selain sebagai sumber daya penerangan, juga untuk memudahkan pelaksanaan evakuasi bila sewaktu-waktu dibutuhkan tim gabungan yang bersiaga di lokasi.
Menurut Abdul, sebagian besar korban banjir yang tersebar di sembilan desa dari tiga kecamatan itu terpaksa mengungsi karena rumahnya saat ini masih digenangi air setinggi 20-50 centimeter sejak Kamis (13/6).
Terlebih sebanyak 17 keluarga dari jumlah total korban mengungsi ke tenda pengungsian yang minim penerangan berdasarkan laporan tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterima pada Jumat (14/6) malam.
Sementara untuk kebutuhan makanan dan air bersih, Abdul mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan kepala desa setempat sehingga proses pendistribusiannya proporsional dan tepat sasaran.
BNPB memastikan pendistribusian kebutuhan pokok akan cepat karena menjadi hal yang diprioritaskan jangan sampai para korban mengalami kekurangan pasokan makanan selama masa darurat bencana.
Korban banjir di Banggai Laut butuh pasokan listrik
15 Juni 2024 17:20 WIB
Warga saat melintasi jalan sebuah desa yang sedang digenangi banjir di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-BNPB.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: