Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mendukung cabang olahraga sepak bola diberangkatkan ke Asian Games 2014 di Incheon Korea, 18 September hingga 4 Oktober meski bukan merupakan cabang olahraga prioritas untuk mendapatkan medali.

"Memang ada pro dan kontra. Tapi saya memberi lampu hijau. Mudah-mudahan bisa meraih prestasi di sana," kata Roy Suryo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Orang nomor satu di Kemenpora itu menilai, dukungan yang diberikan bukan semata-mata cabang olahraga sepak bola merupakan anak emas, namun karena sepak bola merupakan olahraga populer meski hingga saat ini prestasinya belum membanggakan.

Dengan lampu hijau yang diberikan pemerintah, PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia harus bergerak cepat untuk menyiapkan tim hingga mempersiapkan dana yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan karena, sepak bola tidak mendapatkan dukungan dana dari pemerintah.

"Saya persilakan berangkat dengan biaya sendiri," kata pria yang juga seorang ahli telematika itu.

Meski belum mendapatkan kepastian secara resmi keberangkatan tim sepak bola Indonesia ke kejuaraan empat tahunan ini, PSSI telah memperkirakan besaran anggaran yang digunakan sejak pemusatan latihan hingga keberangkatan ke Korea.

Lembaga yang dipimpin oleh Djohar Arifin Husin ini telah memproyeksikan anggaran untuk Asian Games 2014 antara Rp10-15 miliar. Adapun tim yang akan diberangkatkan adalah Timnas Indonesia U-23.

Meski mendapatkan angin segar dari pemerintah, cabang sepak bola tetap mendapatkan kendala terutama dengan deadline yang diberikan oleh Ketua Satlak Prima Suwarno terkait dengan pengajuan nama atlet, pelatih dan manajer yaitu 24 Januari.

"Pada prinsipnya PSSI mengikuti kebijakan yang ada. Namun, terkait dengan deadline kemungkinan besar tidak bisa kami penuhi," kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mattalitti.

Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI menilai salah satu kendala sehingga pihaknya belum memenuhi pesyaratan dari Satlak Prima adalah belum ditentukannya pemain dan pelatih. Khusus untuk nama pelatih, baru akan diputuskan pada rapat Komite Eksekutif PSSI di Surabaya, Sabtu (25/1).

Hingga saat ini Satlak Prima masih menunggu data dari masing-masing pengurus besar (PB) cabang olahraga yang ada di Indonesia. Setelah itu akan dilakukan verifikasi dan cabang olahraga yang akan diberangkatkan ke Incheon Korea akan diputuskan akhir bulan ini.

(B016/T007)