Hukum kemarin, pencarian Harun Masiku hingga kasus narkotika
15 Juni 2024 11:02 WIB
Kuasa hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ronny Berty Talapessy (kedua kiri) bersama Staf Sekjen PDIP, Kusnadi (kiri) usai melaporkan penyidik KPK terkait penyitaan ponsel, buku DPP PDIP, dan barang lainnya kepada Komnas HAM di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/6/2024). ANTARA/Rio Feisal.
Jakarta (ANTARA) - Beragam berita hukum telah diwartakan Kantor Berita Antara, Berikut kami rangkum berita pilihan kemarin yang layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengisi pagi Anda.
KPK pastikan penyidik profesional terkait pemeriksaan staf Hasto
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan para penyidiknya telah bersikap profesional dan transparan dalam melakukan pemeriksaan terhadap Staf Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bernama Kusnadi.
"Pada prinsipnya penyidik profesional, saya yakin penyidik profesional dan transparan ya," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
KPK: Pencarian Harun Masiku tidak terkait agenda politik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pencarian tersangka kasus korupsi Harun Masiku adalah murni penegakan hukum dan tidak ada kaitannya dengan agenda politik apapun.
"Tidak dalam rangka agenda politik apapun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan penyidik, apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
Dua mantan ketua MK tanggapi putusan soal Irman Gusman
Dua mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan Hamdan Zoelva turut menanggapi putusan MK, yang mengabulkan permohonan Irman Gusman terkait pemilihan suara ulang (PSU) Pemilihan Legislatif DPD RI daerah pemilihan Sumatera Barat.
“KPU laksanakan saja putusan MK. Tidak perlu diperdebatkan lagi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
Polda Bali sebut informasi WNA Mexico tembak Polisi hingga tewas hoaks
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah(Polda) Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan informasi terkait adanya informasi seorang warga negara asing (WNA) Mexico menembak seorang polisi merupakan informasi hoaks.
Di Denpasar, Jumat, Jansen mengatakan informasi tersebut perlu diluruskan mengingat informasi tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat.
Selengkapnya klik di sini.
Polri gagalkan produksi 314 ribu butir ekstasi di Medan
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri gagalkan produksi 314 ribu butir ekstasi di Medan, Sumatera Utara, setelah berhasil membongkar keberadaan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah ruko dikelola oleh pasangan suami istri HK dan DK.
"Didapati barang bukti berbagai prekursor kimia cari dan padat. Jika dijumlahkan sebanyak 227,46 kilogram dan dapat berpotensi menghasilkan 314.190 butir ekstasi," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
KPK pastikan penyidik profesional terkait pemeriksaan staf Hasto
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan para penyidiknya telah bersikap profesional dan transparan dalam melakukan pemeriksaan terhadap Staf Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bernama Kusnadi.
"Pada prinsipnya penyidik profesional, saya yakin penyidik profesional dan transparan ya," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
KPK: Pencarian Harun Masiku tidak terkait agenda politik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pencarian tersangka kasus korupsi Harun Masiku adalah murni penegakan hukum dan tidak ada kaitannya dengan agenda politik apapun.
"Tidak dalam rangka agenda politik apapun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan penyidik, apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
Dua mantan ketua MK tanggapi putusan soal Irman Gusman
Dua mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan Hamdan Zoelva turut menanggapi putusan MK, yang mengabulkan permohonan Irman Gusman terkait pemilihan suara ulang (PSU) Pemilihan Legislatif DPD RI daerah pemilihan Sumatera Barat.
“KPU laksanakan saja putusan MK. Tidak perlu diperdebatkan lagi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
Polda Bali sebut informasi WNA Mexico tembak Polisi hingga tewas hoaks
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah(Polda) Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan informasi terkait adanya informasi seorang warga negara asing (WNA) Mexico menembak seorang polisi merupakan informasi hoaks.
Di Denpasar, Jumat, Jansen mengatakan informasi tersebut perlu diluruskan mengingat informasi tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat.
Selengkapnya klik di sini.
Polri gagalkan produksi 314 ribu butir ekstasi di Medan
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri gagalkan produksi 314 ribu butir ekstasi di Medan, Sumatera Utara, setelah berhasil membongkar keberadaan laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di sebuah ruko dikelola oleh pasangan suami istri HK dan DK.
"Didapati barang bukti berbagai prekursor kimia cari dan padat. Jika dijumlahkan sebanyak 227,46 kilogram dan dapat berpotensi menghasilkan 314.190 butir ekstasi," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selengkapnya klik di sini.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: