Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan pengasuhan yang setara adalah kunci untuk mewujudkan keluarga berkualitas.

“Ibu adalah sosok pertama yang akan mendidik anak. Untuk itu, dukungan pada ibu oleh orang-orang di sekitarnya, baik ayah maupun keluarga besar sangat esensial," ujar Bintang dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Ibu bekerja dan ibu rumah tangga sama-sama bertanggung jawab pada pengasuhan anak, katanya, yang hanya dimungkinkan bila seluruh keluarga berperan aktif dalam pengasuhan secara setara.

Hal tersebut disampaikan Bintang untuk memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang akan diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat di Kota Semarang pada 29 Juni mendatang.

“Keluarga Indonesia diharapkan menjadi lahan berseminya tunas-tunas muda yang berkepribadian, kreatif, inovatif, memiliki daya juang, dan bangga sebagai orang Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa,” ucapnya.

Baca juga: KemenPPPA-BKKBN perkuat kemitraan dalam Hari Keluarga Nasional
Baca juga: Menteri PPPA beri penghargaan pada 14 perempuan inspiratif dalam GCPI


Menurutnya, untuk mewujudkan keluarga yang tumbuh sehat berkualitas, para perempuan harus berdaya dengan ikut serta mengambil peran dan keputusan yang terbaik bagi keluarga.

“Perempuan menempati hampir setengah dari total populasi Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa, dan hampir sebagian besar berperan sebagai manajer keluarga. Menguatkan mereka akan membuat mereka dapat menjadi ujung tombak dalam menentukan arah, tujuan dan masa depan keluarga, yang juga menentukan kesuksesan dan kesejahteraan suatu bangsa,” paparnya.

Ia juga menegaskan ikatan keluarga yang sehat akan menumbuhkan lingkungan harmonis dan mendukung perkembangan optimal anak.

“Hari Keluarga Nasional ke-31 merupakan momentum kita mengajak seluruh keluarga mewujudkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera, menuju Indonesia Layak Anak (Idola) Tahun 2030 dan Indonesia Emas Tahun 2045,” tuturnya.