Kemenperin dorong IKM pangan lakukan diversifikasi bahan baku lokal
14 Juni 2024 19:27 WIB
Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian Yedi Sabaryadi saat memberikan paparan dalam media briefing "Hilirisasi Produk Agrikultur" di Kantor Kemenperin Jakarta, Jumat (14/6/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kecil menengah (IKM) melakukan diversifikasi produk pangan yang memanfaatkan bahan baku lokal guna meningkatkan nilai tambah.
Direktur IKM Pangan Furnitur dan Bahan Bangunan Ditjen IKM dan Aneka Kemenperin Yedi Sabaryadi menyampaikan,l industri pangan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan diharapkan dapat tercipta hilirisasi produk pertanian di masa depan.
"Kemenperin berupaya untuk mewujudkan diversifikasi produk pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal," ujar Yedi di Jakarta, Jumat.
Yedi mengatakan industri pangan berkontribusi besar terhadap pembentukan sektor industri pengolahan nonmigas. Pada triwulan pertama 2024, kontribusi sektor pangan menyumbang 39,91 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non migas.
Sementara kontribusi sektor IKM pangan menyumbang 1.682.969 unit usaha, menyerap tenaga kerja sebanyak 3.892.159 orang, dan 1,33 persen terhadap PDB nasional.
Komoditas bahan baku lokal ini, bisa menjadi alternatif untuk mencukupi ketahanan pangan Indonesia. Menurut Yedi, masih banyak bahan baku pangan lokal yang belum tergarap dengan maksimal.
Baca juga: Kemenperin sebut IKM sulit tembus ritel karena standar kemasan
Baca juga: Kemenperin-Dekranas berdayakan perajin anyaman lewat kompetisi
Adapun bahan baku pangan lokal yang bisa digarap oleh pelaku IKM antara lain sorgum sebagai pengganti beras, ganyong untuk bahan mie, hotong untuk sereal, porang untuk beras shirataki dan tepung, hanjeli untuk yogurt dan pakan ternak, talas sebagai bahan pembuat kue dan roti serta ubi kayu untuk aneka tepung.
Untuk dapat mengembangkan bahan baku tersebut, Kemenperin juga menggandeng Kementerian Pertanian dari aspek keamanan pangan.
"Pengembangan industri pangan masih memiliki prospek yang besar sehingga diharapkan ke depannya hilirisasi produk pertanian dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Yedi.
Untuk mempercepat hilirisasi komoditas bahan pangan, lanjut Yedi, Kemenperin melakukan beberapa program yakni akselerasi bisnis bagi IKM pangan berbasis bahan pangan lokal melalui Indonesia Food Innovation (IFI) 2024 berupa pendampingan teknis dan bisnis, pengembangan jaringan serta sertifikasi sistem keamanan pangan.
Selanjutnya, peningkatan nilai tambah komoditas bahan pangan lokal pada sentra penghasil, peningkatan sistem keamanan pangan melalui sertifikasi sistem jaminan mutu atau HACCP dalam rangka meningkatkan daya saing.
Kemenperin juga melakukan program peningkatan nilai tambah komoditas pangan pada sentra penghasil seperti revitalisasi sentra melalui dana alokasi khusus (DAK) serta pendampingan sistem keamanan pangan dan pasar.
Promosi dalam rangka peningkatan pasar melalui pameran pun dilakukan. Beberapa ajang yang diikuti antara lain Food Hotel Indonesia, SIAL Interfood dan Trade Expo Indonesia. Selain itu, Kemenperin juga mendorong peningkatan akses pasar melalui kemitraan.
Baca juga: Industri makanan punya peluang besar dukung program pemerintah
Baca juga: Kemenperin perkuat SDM industri alat berat melalui kerja sama vokasi
Direktur IKM Pangan Furnitur dan Bahan Bangunan Ditjen IKM dan Aneka Kemenperin Yedi Sabaryadi menyampaikan,l industri pangan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan diharapkan dapat tercipta hilirisasi produk pertanian di masa depan.
"Kemenperin berupaya untuk mewujudkan diversifikasi produk pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal," ujar Yedi di Jakarta, Jumat.
Yedi mengatakan industri pangan berkontribusi besar terhadap pembentukan sektor industri pengolahan nonmigas. Pada triwulan pertama 2024, kontribusi sektor pangan menyumbang 39,91 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non migas.
Sementara kontribusi sektor IKM pangan menyumbang 1.682.969 unit usaha, menyerap tenaga kerja sebanyak 3.892.159 orang, dan 1,33 persen terhadap PDB nasional.
Komoditas bahan baku lokal ini, bisa menjadi alternatif untuk mencukupi ketahanan pangan Indonesia. Menurut Yedi, masih banyak bahan baku pangan lokal yang belum tergarap dengan maksimal.
Baca juga: Kemenperin sebut IKM sulit tembus ritel karena standar kemasan
Baca juga: Kemenperin-Dekranas berdayakan perajin anyaman lewat kompetisi
Adapun bahan baku pangan lokal yang bisa digarap oleh pelaku IKM antara lain sorgum sebagai pengganti beras, ganyong untuk bahan mie, hotong untuk sereal, porang untuk beras shirataki dan tepung, hanjeli untuk yogurt dan pakan ternak, talas sebagai bahan pembuat kue dan roti serta ubi kayu untuk aneka tepung.
Untuk dapat mengembangkan bahan baku tersebut, Kemenperin juga menggandeng Kementerian Pertanian dari aspek keamanan pangan.
"Pengembangan industri pangan masih memiliki prospek yang besar sehingga diharapkan ke depannya hilirisasi produk pertanian dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Yedi.
Untuk mempercepat hilirisasi komoditas bahan pangan, lanjut Yedi, Kemenperin melakukan beberapa program yakni akselerasi bisnis bagi IKM pangan berbasis bahan pangan lokal melalui Indonesia Food Innovation (IFI) 2024 berupa pendampingan teknis dan bisnis, pengembangan jaringan serta sertifikasi sistem keamanan pangan.
Selanjutnya, peningkatan nilai tambah komoditas bahan pangan lokal pada sentra penghasil, peningkatan sistem keamanan pangan melalui sertifikasi sistem jaminan mutu atau HACCP dalam rangka meningkatkan daya saing.
Kemenperin juga melakukan program peningkatan nilai tambah komoditas pangan pada sentra penghasil seperti revitalisasi sentra melalui dana alokasi khusus (DAK) serta pendampingan sistem keamanan pangan dan pasar.
Promosi dalam rangka peningkatan pasar melalui pameran pun dilakukan. Beberapa ajang yang diikuti antara lain Food Hotel Indonesia, SIAL Interfood dan Trade Expo Indonesia. Selain itu, Kemenperin juga mendorong peningkatan akses pasar melalui kemitraan.
Baca juga: Industri makanan punya peluang besar dukung program pemerintah
Baca juga: Kemenperin perkuat SDM industri alat berat melalui kerja sama vokasi
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: