Ia mengatakan bahwa kondisi itu pun akan terus terjaga pada kisaran 2,5 plus minus satu persen hingga akhir 2024 ini.
"Prakiraanya inflasi Lampung di 2024 ini lebih rendah dan stabil dibandingkan 2023 setelah melihat perkembangan kondisi inflasi tahun ini," katanya.
Dia menjelaskan dengan terbentuknya sinergi serta inovasi dalam pelaksanaan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) di 2024 yang semakin baik, akan mendukung capaian inflasi tahun ini jauh lebih rendah serta stabil dibanding tahun sebelumnya.
"Penguatan sinergi dan inovasi tahun ini terbukti berhasil menjaga stabilitas harga, dan inflasi year to date (ytd) Lampung masih terjaga pada kisaran 0,64 persen (ytd) pada Mei 2024. Dan capaian ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir,” lanjutnya.
Menurut dia, melalui Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 sebagai forum strategis serta wadah bagi para pemimpin dan pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah-langkah dalam menjaga stabilitas inflasi. Sinergi dan inovasi pengendalian inflasi terus diperkuat untuk mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional, melanjutkan upaya penanganan isu struktural dalam membangun ketahanan pangan nasional, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Tanggapan lanjutan dikatakan oleh Inspektur Provinsi Lampung Fredy.
"Saat ini Pemerintah Provinsi Lampung tengah melaksanakan inovasi pengendalian inflasi di sisi hulu dan hilir," ujar Fredy.
Ia melanjutkan saat ini pun Pemerintah Provinsi Lampung sedang melaksanakan beberapa inovasi dalam menjaga inflasi daerah, seperti dengan melakukan pertanian digital, optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan sebagai distributor hub, dan melakukan digitalisasi data serta informasi.
"Harapannya dengan upaya ini inflasi di Provinsi Lampung bisa terus terjaga," ucap dia.