Pasokan logistik untuk korban banjir Karawang menipis
22 Januari 2014 02:05 WIB
Sejumlah prajurit Yonif Linud 305 Tengkorak membantu mengevakuasi korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Senin (13/1/14). (ANTARA FOTO/M.Ali Khumaini)
Karawang (ANTARA News) - Pasokan logistik untuk membantu para korban banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, semakin menipis, kata Bupati Karawang Ade Swara, Selasa.
"Posisi persediaan logistik saat ini hanya bisa untuk tiga hari ke depan. Tetapi akan kita usahakan agar persediaan itu tetap aman," kata bupati, di Karawang.
Meski pasokan menipis, bupati tidak terlalu khawatir karena sampai sekarang bantuan dari pihak lain terus berdatangan, termasuk dari swasta.
Sesuai pendataan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat, banjir telah merendam puluhan ribu rumah yang tersebar di 173 desa di 28 kecamatan.
Dari data tersebut, kata dia, maka tersisa dua kecamatan di Karawang yang sampai saat ini tidak dilanda banjir.
Ketinggian air di setiap titik banjir sekitar Karawang bervariasi, yakni antara 50 centimeter sampai 2,5 meter atau setinggi atap rumah.
Selain karena tingginya curah hujan, banjir di Karawang juga dipicu meluapnya sejumlah sungai terutama Sungai Citarum, Cibeet, dan Sungai Cilamaya.
"Posisi persediaan logistik saat ini hanya bisa untuk tiga hari ke depan. Tetapi akan kita usahakan agar persediaan itu tetap aman," kata bupati, di Karawang.
Meski pasokan menipis, bupati tidak terlalu khawatir karena sampai sekarang bantuan dari pihak lain terus berdatangan, termasuk dari swasta.
Sesuai pendataan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat, banjir telah merendam puluhan ribu rumah yang tersebar di 173 desa di 28 kecamatan.
Dari data tersebut, kata dia, maka tersisa dua kecamatan di Karawang yang sampai saat ini tidak dilanda banjir.
Ketinggian air di setiap titik banjir sekitar Karawang bervariasi, yakni antara 50 centimeter sampai 2,5 meter atau setinggi atap rumah.
Selain karena tingginya curah hujan, banjir di Karawang juga dipicu meluapnya sejumlah sungai terutama Sungai Citarum, Cibeet, dan Sungai Cilamaya.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: