Lebak (ANTARA News) - Sekitar 1.500 warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terpaksa tinggal di tempat pengungsian karena permukiman mereka masih tergenang air.

"Selama ini, warga korban banjir masih menempati pengungsian sebab air luapan sungai belum surut," kata Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Selasa.

Ia mengatakan, diperkirakan warga yang mengungsi sekitar 1.500 orang, mereka tersebar di Gedung Juang, Vihara, masjid, sekolah, dan pinggir jalan.

Dari 1.500 orang yang mengungsi tersebut, 586 orang tinggal di Gedung Juang dan 600 di Vihara dan sisanya masjid, sekolah serta di pinggir jalan.

Mereka warga yang terkena korban banjir tersebar di Kampung Lebak Saninten, Salahur, Kebon Kopi, Kalimati, Lebak Sambal, Kaum Lebak, Muara, dan Kebon Kelapa.

Saat ini, warga mengungsi dengan tikar seadanya sehingga membutuhkan selimut dan pakaian bekas.

Sebab, mereka kebanyakan tidak sempat menyelamatkan perabot rumah tangga dan barang-barang lainnya.

Bahkan, ujar dia, banyak juga warga korban banjir hanya memiliki pakaian yang melekat di badan.

Banjir yang menimpa permukiman warga begitu deras karena sepanjang Senin (20/1) sore terus-menerus diguyur hujan hingga Selasa malam.

Dengan demikian, kata dia, hingga kini, banjir yang menimpa warga Rangkasbitung belum surut.

"Saya kira luapan air Sungai Ciujung masih tinggi dan ketinggian antara 90 sentimeter sampai 2,5 meter," katanya.(*)