Melbourne (ANTARA News) - Petenis Ceko Tomas Berdych hari ini menumbangkan unggulan ketiga David Ferrer 6-1, 6-2, 2-6, 6-4 untuk mencapai semifinal Australia Terbuka.

Unggulan ketujuh ini unggul dua set awal namun pada set ketiga Ferrer merebut set ini.

Ferrer terlihat akan memaksakan pertandingan ini sampai set kelima dengan memberikan perlawanan sengit, namun ia kehilangan fokus ketika kedudukan 2-2 di set keempat untuk kemudian gagal memaksimalkan servenya dengan melakukan sejumlah kesalahan ganda.

Berdych kemudian mendapatkan keuntungan, lepas dari ancaman break point ketika melakukan serve untuk mengunci tiket ke semifinal di mana ia akan menghadapi juara bertahan Novak Djokovic atau unggulan kedelapan Stanislas Wawrinka.

Berdych telah berjuang keras untuk menembus dominasi Empat Besar tenis putra, dan ia mencapai final Wimbledon pada 2010, namun kemenangannya atas Ferrer adalah yang pertama diraihnya di Melburne di mana ia lebih sering bermain di Hisense Arena.

"Akhirnya saya mendapatkan korban pertama di sini, itu hal yang bagus," kata petenis 28 tahun ini seperti dikutip Reuters.

Bermain baseline dengan mengandalkan forehand, petenis rendah hati asal Ceko ini kini bisa memainkan permainan di Rod Laver Arena, dan ia yakin tengah memainkan tenis terbaik sepanjang karirnya.

Saat ditanyai apakah dia bisa menaklukkan Djokovic atau Wawrinka, Berdych waspada, "Saya akan memberikan 100 persen pada pertandingan itu."

Penampilan Berdych saat melawan Ferrer akan membuat para petenis Empat Besar awas saat ia menyelesaikan set pertama dalam waktu setengah jam, mematahkan serve unggulan ketiga itu dua kali dengan serve kedua yang hanya dapat dikembalikan petenis Spanyol itu dengan pukulan melebar.

Permisi

Ferrer sempat mengejar pada set kedua, namun servenya kembali dipatahkan pada kedudukan 4-4 ketika Berdych melepaskan backhand ke depan garis sebelum menutup set itu dengan serve menghasilkan ace.

Tak mau menyerah, Ferrer berupaya memberi perlawanan dan menggagalkan serangkaian break point untuk menahan serve pada permainan marathon ketika kedudukan 2-2.

Terlalu bersemangat, ia agak mendorong hakim garis saat menuju kursi untuk meletakkan handuk, kemudian kembali menampilkan permainan bagus pada empat game selanjutnya saat Berdych melakukan sejumlah kesalahan.

"Itu adalah momen yang membuat gugup, namun tidak ada apa-apa," kata Ferrer kepada para pewarta mengenai gesekannya dengan hakim garis. "Saya bilang pada dia permisi setelahnya. Tidak ada yang luar biasa."

Berdych meninggalkan lapangan antara set ketiga dan keempat untuk menenangkan diri, dan bangkit dari gempuran breakpoint pada permainan serve dalam kedudukan 2-2.

Namun setelah mendominasi permainan, Ferrer justru kehilangan fokus saat melepaskan forehand keluar lapangan pada break di game selanjutnya.

Berdych memaksimalkan peluangnya dengan kedua dan berulang kali memaksakan deuce pada serve, petenis Ceko itu menggagalkan break point dengan forehand dan menutup pertandingan setelah tampil selama lebih dari tiga jam dengan serve kerasnya.

Berdych telah menembus semifinal pada empat Grand Slam dan menjadi petenis Ceko kedua yang mencatatkan prestasi itu setelah Ivan Lendl.

"Saya mendapat banyak pengalaman pada musim lalu. Saya berharap itu akan membantu untuk musim ini," kata Berdych seperti dikutip Reuters.

(H-RF)