"Animasi adalah media yang sangat efektif untuk menyampaikan gagasan dan juga nilai-nilai dengan cara yang menarik," kata pengurus Yayasan Puri Kauhan Anak Agung Gede Ariawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Lokakarya hari pertama pada hari Kamis (13/6) diikuti oleh 90 peserta kompetisi yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama menampilkan dua pembicara, yaitu IGA Darmaputra dan Putu Eka Gunayasa. Dosen dan penekun sastra Bali itu memberikan perspektif tentang kepemimpinan Bali yang bersumber dari sastra.
Darma dalam paparan Story and History, memberikan banyak contoh sederhana bagaimana menemukan ide dari peninggalan sejarah di masa lalu. Sementara itu, Guna dalam paparan Dari Literasi Bali ke Animasi mengajak peserta untuk membumikan ajaran kepemimpinan pada masa lalu agar cocok diterapkan pada platform media baru yang sesuai dengan kebutuhan generasi milenial hari ini.
Sesi kedua juga menampilkan dua pembicara, yaitu AA Oka Sudarsana (animator yang selama puluhan tahun terlibat dalam produksi film-film animasi studio-studio animasi dunia) dan Gede Joni Suhartawan (praktisi pertelevisian yang telah berpengalaman menangani proses kreatif, dari ide hingga produksi di beberapa stasiun televisi nasional).
Dalam sesi tersebut, peserta mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana menerjemahkan ide menjadi karya. Peserta juga dibekali pengetahuan mengenai tahapan produksi, pengemasan, serta perkembangan industri animasi di dunia.
Peserta kompetisi animasi selanjutnya akan mengikuti lokakarya produksi film animasi pada hari kedua lokakarya, yaitu 14 Juni 2024.
Baca juga: Puri Kauhan Ubud Bali hadiahkan lontar Asta Brata untuk Mahfud Md
Baca juga: Pj Gubernur Bali kunjungi Yayasan Puri Kauhan Ubud