Kemenkeu perkirakan realisasi investasi makin meningkat
21 Januari 2014 19:58 WIB
ilustrasi Target Investasi Batam Sejumlah pekerja mengerjakan konstruksi kapal di sebuah galangan kapal di Tanjung Sengkuang, Batam, Senin (6/1). (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan realisasi sektor investasi tahun ini makin meningkat atau melebihi realisasi sepanjang tahun 2013 yang tercatat mencapai Rp398,6 triliun.
"Saya kira akan membaik, dengan kondisi global membaik, apalagi nanti pemilu lancar. Saya yakin pertumbuhan investasi akan kencang lagi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Bambang menjelaskan realisasi penanaman modal asing maupun dalam negeri yang membaik pada 2013, merupakan momentum baik bagi pemerintah untuk mendorong realisasi proyek lebih tinggi dari investor dalam negeri, tahun ini.
"Sumber investasi 2013 bukan hanya dari asing, tapi juga dalam negeri. Itu berarti, kita bisa menggiatkan dana menganggur dalam negeri untuk investasi dan menambah pengusaha dalam negeri, saya kira ini bagus," ujarnya.
Selain itu, Bambang menambahkan keseluruhan nilai investasi yang melebihi target pada 2013, berarti memperlihatkan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja yang bermanfaat untuk menggerakkan sektor perekonomian nasional.
"Yang penting adalah (keseluruhan) total investasi, karena total investasi ini ujungnya adalah penciptaan lapangan kerja," katanya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada 2013 sebesar Rp398,6 triliun atau melebihi target penanaman modal asing maupun dalam negeri yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp390 triliun.
Dari realisasi sebesar Rp398,6 triliun tersebut, sebanyak Rp128,2 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri, yang mengalami peningkatan 39 persen dari angka realisasi investasi dalam negeri 2012 sebesar Rp92,2 triliun.
Sedangkan, realisasi penanaman modal asing pada periode Januari-Desember 2013 tercatat mencapai Rp270,4 triliun, atau mengalami peningkatan 22,4 persen dari angka realisasi investasi asing 2012 sebesar Rp221 triliun.
Menurut BKPM, realisasi investasi yang cenderung meningkat sejak 2010 tersebut, menunjukkan makin tingginya minat investor, baik investor domestik maupun investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. (*)
"Saya kira akan membaik, dengan kondisi global membaik, apalagi nanti pemilu lancar. Saya yakin pertumbuhan investasi akan kencang lagi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Bambang menjelaskan realisasi penanaman modal asing maupun dalam negeri yang membaik pada 2013, merupakan momentum baik bagi pemerintah untuk mendorong realisasi proyek lebih tinggi dari investor dalam negeri, tahun ini.
"Sumber investasi 2013 bukan hanya dari asing, tapi juga dalam negeri. Itu berarti, kita bisa menggiatkan dana menganggur dalam negeri untuk investasi dan menambah pengusaha dalam negeri, saya kira ini bagus," ujarnya.
Selain itu, Bambang menambahkan keseluruhan nilai investasi yang melebihi target pada 2013, berarti memperlihatkan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja yang bermanfaat untuk menggerakkan sektor perekonomian nasional.
"Yang penting adalah (keseluruhan) total investasi, karena total investasi ini ujungnya adalah penciptaan lapangan kerja," katanya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada 2013 sebesar Rp398,6 triliun atau melebihi target penanaman modal asing maupun dalam negeri yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp390 triliun.
Dari realisasi sebesar Rp398,6 triliun tersebut, sebanyak Rp128,2 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri, yang mengalami peningkatan 39 persen dari angka realisasi investasi dalam negeri 2012 sebesar Rp92,2 triliun.
Sedangkan, realisasi penanaman modal asing pada periode Januari-Desember 2013 tercatat mencapai Rp270,4 triliun, atau mengalami peningkatan 22,4 persen dari angka realisasi investasi asing 2012 sebesar Rp221 triliun.
Menurut BKPM, realisasi investasi yang cenderung meningkat sejak 2010 tersebut, menunjukkan makin tingginya minat investor, baik investor domestik maupun investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. (*)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: