Warga koban banjir Tangerang mulai terserang penyakit
21 Januari 2014 12:11 WIB
Sejumlah rumah penduduk terendam banjir hingga 2.5 meter di kawasan Periuk, Tangerang, Banten, Selasa (17/1). Air kiriman dari pintu air Batubelah Bogor tersebut merendam sekitar 600 rumah warga dan membuat 1000 warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. (ANTARA/Lucky.R)
Tangerang (ANTARA News) - Sejumlah korban banjir di Kota Tangerang, Banten, mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal, demam dan flu.
Petugas Puskesmas Gembor, Nurul di Tangerang, Selasa, mengatakan, warga korban banjir di Perumahan Total Persada sudah banyak yang meminta obat.
Sebagian besar obat yang diminta yakni obat gatal-gatal, demam dan flu. "Namun, tidak ada korban yang harus dirujuk ke rumah sakit," kata Nurul.
Warga korban banjir, lanjut Nurul, memang diberi fasilitas gratis dan pelayanan selama 24 jam oleh Pemkot Tangerang melalui puskesmas.
"Stok obat dan pelayanan selama 24 jam, diberikan gratis bagi warga korban banjir. Begitu juga dengan tenaga medis yang siaga setiap saat. Di sini buka 24 jam dan petugas medis pun selalu siaga," tukasnya.
Hal serupa juga dialami oleh korban banjir di Perumahan Ciledug Indah. Warga menderita penyakit infeksi saluran pernafasan (ispa), gatal-gatal, pusing, dan diare.
"Biasanya yang terkena penyakit yakni anak-anak dan lansia sebab tidak kuat dengan kondisi hujan yang terus menerus," kata petugas Puskesmas Pedurenan, Dasima.
Oleh karena itu, sejumlah petugas biasanya melakukan pemeriksaan ke puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatan korban banjir.
"Petugas akan melakukan pengecekan secara berkala kepada korban banjir. Stok obat pun selalu tersedia," katanya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menuturkan, selain melakukan pemantauan terhadap ketinggian air dan pasokan makanan, kesehatan warga pun menjadi perhatian.
"Puskesmas yang berada di lokasi banjir untuk buka 24 jam. Dinas Kesehatan pun akan memberikan stok obat - obatan," tukasnya.
Petugas Puskesmas Gembor, Nurul di Tangerang, Selasa, mengatakan, warga korban banjir di Perumahan Total Persada sudah banyak yang meminta obat.
Sebagian besar obat yang diminta yakni obat gatal-gatal, demam dan flu. "Namun, tidak ada korban yang harus dirujuk ke rumah sakit," kata Nurul.
Warga korban banjir, lanjut Nurul, memang diberi fasilitas gratis dan pelayanan selama 24 jam oleh Pemkot Tangerang melalui puskesmas.
"Stok obat dan pelayanan selama 24 jam, diberikan gratis bagi warga korban banjir. Begitu juga dengan tenaga medis yang siaga setiap saat. Di sini buka 24 jam dan petugas medis pun selalu siaga," tukasnya.
Hal serupa juga dialami oleh korban banjir di Perumahan Ciledug Indah. Warga menderita penyakit infeksi saluran pernafasan (ispa), gatal-gatal, pusing, dan diare.
"Biasanya yang terkena penyakit yakni anak-anak dan lansia sebab tidak kuat dengan kondisi hujan yang terus menerus," kata petugas Puskesmas Pedurenan, Dasima.
Oleh karena itu, sejumlah petugas biasanya melakukan pemeriksaan ke puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatan korban banjir.
"Petugas akan melakukan pengecekan secara berkala kepada korban banjir. Stok obat pun selalu tersedia," katanya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menuturkan, selain melakukan pemantauan terhadap ketinggian air dan pasokan makanan, kesehatan warga pun menjadi perhatian.
"Puskesmas yang berada di lokasi banjir untuk buka 24 jam. Dinas Kesehatan pun akan memberikan stok obat - obatan," tukasnya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: