Xi'an (ANTARA) - Pesawat percontohan sistem transportasi udara nirawak komersial buatan China, HH-100, pada Rabu (12/6) sukses merampungkan penerbangan perdananya, seperti diumumkan Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Pesawat percontohan HH-100 melakukan penerbangan perdananya di bandara penerbangan umum di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, kata AVIC, produsen pesawat terbang terkemuka di negara itu.

HH-100 dikembangkan secara independen oleh AVIC XAC Commercial Aircraft Co., Ltd. di Xi'an, anak perusahaan AVIC di Provinsi Shaanxi. Pesawat tersebut memiliki dua bagian utama, yaitu wahana udara nirawak serta stasiun komando dan kendali di darat.

Dalam penerbangan itu, pesawat percontohan tersebut menunjukkan performa yang stabil dan mampu menuntaskan seluruh persyaratan uji terbang, dengan sistem-sistem terkait beroperasi dengan baik, kata AVIC.
Demonstran sistem transportasi tak berawak komersial udara HH-100 China terbang perdana di bandara penerbangan umum di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China, pada 12 Juni 2024. (AVIC/HO-Xinhua)


HH-100 memiliki sejumlah keunggulan seperti biaya yang rendah dan kapasitas muatan yang besar. Pesawat itu memiliki bobot lepas landas maksimum yang dirancang sebesar 2.000 kilogram, kapasitas muatan 700 kilogram, dan jarak tempuh maksimal 520 kilometer, menurut pihak pengembang.

Kecepatan jelajah maksimumnya mencapai 300 kilometer per jam, dan memiliki ketinggian jelajah (service ceiling) 5.000 meter. Pesawat tersebut merupakan wahana udara yang berfokus pada kargo dan memiliki kapasitas pengangkutan kargo sebesar 4 meter kubik.

HH-100 akan mampu melayani transportasi udara-darat yang efektif dan terkoneksi, menurut pengembangnya.

Selain peran-peran yang akan dijalankannya dalam logistik udara regional, pesawat itu juga dapat memenuhi kebutuhan untuk pekerjaan pemadaman kebakaran hutan dan padang rumput, pengiriman bahan bantuan, komunikasi relai darurat, dan modifikasi cuaca.

Menargetkan ekonomi ketinggian rendah yang sedang berkembang pesat, serangkaian sistem udara transportasi nirawak komersial yang besar, cerdas, berbiaya rendah, dan dapat diandalkan sedang direncanakan, ungkap AVIC.