Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah warung dan toko di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, kehabisan stok lilin akibat pemadaman listrik yang berlangsung sejak Jumat (17/1) malam.
"Susahnya minta ampun untuk dapat lilin. Bahkan saya sampai mencarinya ke kawasan Bekasi Barat yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah," kata Hari Fauzan (29), warga Perumnas III, Bekasi Timur, Senin malam.
Menurut dia, sejumlah warung dan toko di kawasan setempat sudah tidak lagi menyediakan lilin sebagai penerang ruangan di saat listrik mati karena banyaknya permintaan warga.
"Banyak warga yang sengaja menyetok lilin dalam jumlah banyak, jadi di warung-warung pada habis," katanya.
Pantauan Antara melaporkan, sejumlah toko swalayan pun nampak memasang kertas pengumuman yang menyebutkan bahwa persediaan lilin telah habis.
"Stok lilin sudah habis sejak Sabtu (19/1) lalu. Barangnya baru dikirim pekan ini dari pusat," ujar penjaga kasir Alfamart Bulak Kapal di Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur, Ani.
Menurut dia, pengumuman itu sengaja dipasang di kaca pintu masuk toko mengingat banyaknya warga datang dan selalu menanyakan lilin.
"Daripada nanya-nanya terus, jadi lebih baik saya pasang pengumuman di depan," katanya.
Manager PT PLN Area Pelayanan Jaringan Bekasi, Agus Kuswardoyo, mengatakan sekitar 50 gardu listrik PLN Bekasi rusak akibat terendam banjir sehingga terjadi pemadaman sejak Jumat lalu.
"Jumlah gardu yang terendam itu biasa menyuplai kebutuhan listrik untuk lebih dari 11.000 pelanggan di Kota dan Kabupaten Bekasi," katanya.
Menurut dia, gardu tersebut masing-masing berada di area pusat Bekasi sebanyak enam unit, Bantargebang empat unit, 25 unit di Babelan, lima unit di Lemahabang, tiga unit di Mustikajaya, lima unit di Cibitung, dan sisanya tersebar di pelanggan besar. (AFR/Z002)
Warga Bekasi Timur kesulitan peroleh lilin
20 Januari 2014 23:55 WIB
Seorang pekerja memeriksa instalasi di Gardu dan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lontar - New Tangerang di kawasan Periuk, Tangerang, Banten. (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: