Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan memulai sesi wawancara dengan wartawan usai rapat bersama mengatakan ada beberapa kesepakatan yang telah dirembukkan bersama dalam pertemuan tersebut diantaranya yang pertama adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur penanganan banjir yang sedang berjalan saat ini.
"Dengan memprioritaskan daerah rawan banjir seperti Kampung Pulo dan Kalibata. Kemen PU nantinya akan mengevaluasi pembangunan infrastruktur tersebut," ujar Hasan.
Di samping upaya yang sudah berjalan akan dilakukan penambahan infrastruktur yakni pembangunan dua waduk baru di hulu Sungai Ciliwung yakni waduk Ciawi dan waduk Sukamahi.
"Insyaa Allah dua waduk ini akan kita laksanakan pembangunan di 2015, saat ini kita sedang mendetailkan rancangan pembangunan sekaligus akan menangani pembebasan lahan," ujar Hasan.
Terkait anggaran pembangunan waduk, lanjut Hasan, untuk konstruksi akan ditanggung oleh Kementerian PU sedangkan untuk pembebasan lahan akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama itu disepakati oleh DPRD setempat dan sesuai kewenangannya.
Kesepakatan penanganan banjir Jakarta lainnya lanjut Hasan adalah pelimpahan pengelolaan situ ke masing-masing pemerintah daerah dari Kemen PU agar optimalisasi situ bisa berjalan baik.
Poin terakhir yang menjadi kesepakatan adalah sodetan Sungai Ciliwung ke Cisadane yang masih menunggu koordinasi dengan Pemerintah Tanggerang juga menjadi salah satu kesepakatan yang dibahas pertemuan multi pihak tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, pertemuan tersebut menjadi sejarah baru karena pembicara penanganan banjir di Ibu Kota Negara telah mengumpulkan Pemerintah Pusat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Tangerang untuk duduk bersama menyepakati akhir multi pihak.
"Semua berkumpul menyepakati dalam rangka penanganan pengendalian banjir Jakarta sebagai ibu kota negara kita," ujar Aher.
Aher menekankan dalam pertemuan pembahasan banjir di ibu kota negara tersebut telah disepakati tiga pendekatan yakni struktural, non struktural dan kultural.
Terkait hasil pertemuan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa rapat tersebut menjadi rapat terakhir yang membawa penyelesaian banjir ibu kota negara lebih terealisasi.
"Ini merupakan rapat terakhir, jangan cuma rapat rapat tapi tidak ada solusi di lapangan, sehingga kita semua sepakat ini rapat terakhir," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, hasil pembicaraan antara semua pihak terkait sangat bagus sekali. Dan sudah diputuskan untuk melaksanakan pembangunan waduk Ciawi dan Sukamahi dimulai tahun ini pembebasan lahannya.
"Untuk waduk sudah disepakati pembangunan fisik akan dilakukan tahun depan. Pembebasan lahan dilakukan tahun ini. Untuk anggaran fisik ditanggung oleh Kemen PU dan pembebasan lahan dari DKI," ujar Jokowi.
Sedangkan untuk rencana sodetan Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane, lanjut Jokowi semua sudah disepakati tetapi masih menunggu pembicaraan dengan Bupati serta Wali Kota Tangerang dan Tangerang Selatan yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Pemikiran hasil rapat ini sangat besar, diharapkan dengan dua proyek besar ini bisa mengurangi air yang masuk ke Jakarta," ujarnya.
(KR-LR/N005)