Laporan dari Kuala Lumpur
Perjanjian air hingga RTS Link jadi bahasan PM Anwar dan PM Wong
12 Juni 2024 22:20 WIB
Tangkapan layar - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong memberikan keterangan pers bersama di Seri Perdana, Putrajaya, Selasa (12/6/2024). (ANTARA/Virna P Setyorini)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Topik perjanjian air hingga proyek Rapid Transit System Link (RTS Link) Johor Bahru-Singapura menjadi pembahasan dalam pertemuan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan PM Singapura Lawrence Wong di Seri Perdana, Putrajaya, Selasa.
Anwar mengatakan telah mendiskusikan berbagai hal dengan Wong baik isu bilateral yang tertunda maupun yang sedang berlangsung seperti zona ekonomi, finansial, peningkatan perdagangan yang fenomenal, investasi, juga menyentuh parameter lebih luas dengan mengangkat isu perjanjian air, ruang udara, batas maritim.
Dalam konferensi pers bersama yang diikuti secara daring itu Anwar juga mengatakan sempat mendiskusikan kemungkinan Singapura mengirimkan guru ke berbagai kawasan di Malaysia, mengajarkan bahasa inggris atau subyek lainnya.
Peningkatan hubungan dan kolaborasi dua negara di tahun sebelumnya dari sektor investasi, perdagangan, proyek Johor Bahru-Singapore RTS Link, Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JSSEZ), menurut Anwar, memberi manfaat sangat baik bagi Malaysia dari Singapura, selaku teman dan tetangga yang baik.
Keduanya, menurut dia, dapat terus melakukan kolaborasi dan kerja sama tidak hanya ekonomi dan perdagangan tetapi juga budaya, wisata dan lainnya.
Terkait dengan perjanjian air dan batas maritim, ia mengatakan perlu pembahasan lebih detil, tapi semakin cepat selesai semakin baik. Karena itu jajaran mereka akan bekerja cepat agar isu itu segera selesai, dan harapannya dapat diselesaikan sebelum Sesi Pertemuan Pemimpin Malaysia-Singapura di akhir tahun 2024.
Sementara itu, PM Wong mengatakan meyakini dua negara dapat bekerja sama efektif untuk mengeratkan ikatan hubungan bilateral. Akan ada kontinuitas dalam kaitannya dengan strategi pendekatan dan keterlibatan satu sama lain, selain membuka kesempatan ide baru untuk mengeratkan ikatan yang sudah ada.
Ia mengatakan dua negara sudah bekerja sama secara substantif hampir di semua sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, budaya, perdagangan, investasi, konektivitas dan juga area yang sedang berkembang seperti ekonomi digital dan energi baru terbarukan (EBT).
“Ada proyek yang menjanjikan yang sedang kita kerja bersama, terutama Johor-Singapore Special Economic Zone dan Johor Bahru-Singapore Rapit Transit Link. Keduanya akan meningkatkan mobilitas lintas batas manusia, barang dan investasi, serta akan membawa kedua negara semakin dekat dan akhirnya membawa mandat untuk masyarakat dua negara,” ujar Wong.
Ia juga mengatakan melakukan diskusi yang sangat produktif tentang perjanjian air dan penetapan batas maritim, di mana pembahasan kedua negara sedang berjalan. Isu tersebut kompleks namun keduanya sepakat akan melanjutkan langkah strategis untuk membuat progres dan akhirnya dibawa ke pertemuan dua negara di akhir tahun.
PM Singapura Lawrence Wong melakukan kunjungan kerja perdananya ke Malaysia selama dua hari setelah mulai menjabat perdana menteri pada Mei lalu. Selain bertemu Anwar, Wong yang juga merupakan Menteri Keuangan Singapura itu juga akan melakukan pertemuan dengan Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, yang juga merupakan Menteri Kemajuan Desa dan Wilayah. Serta melakukan pertemuan dengan Wakil PM Malaysia Fadillah Yusoff yang juga merupakan Menteri Peralihan Tenaga dan Transformasi Air.
Pada 2023, Malaysia dan Singapura masing-masing merupakan rekan dagang kedua terbesar di tingkat global serta terbesar dalam negara-negara anggota ASEAN. Dengan jumlah perdagangan mencapai 363,13 miliar Ringgit Malaysia (RM) atau 79,6 miliar dolar AS (sekitar Rp1,253 kuadriliun).
Baca juga: PM Singapura Lawrence Wong lakukan kunjungan kerja perdana ke Malaysia
Baca juga: PM Malaysia, Singapura saksikan penyambungan bentang proyek RTS Link
Anwar mengatakan telah mendiskusikan berbagai hal dengan Wong baik isu bilateral yang tertunda maupun yang sedang berlangsung seperti zona ekonomi, finansial, peningkatan perdagangan yang fenomenal, investasi, juga menyentuh parameter lebih luas dengan mengangkat isu perjanjian air, ruang udara, batas maritim.
Dalam konferensi pers bersama yang diikuti secara daring itu Anwar juga mengatakan sempat mendiskusikan kemungkinan Singapura mengirimkan guru ke berbagai kawasan di Malaysia, mengajarkan bahasa inggris atau subyek lainnya.
Peningkatan hubungan dan kolaborasi dua negara di tahun sebelumnya dari sektor investasi, perdagangan, proyek Johor Bahru-Singapore RTS Link, Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JSSEZ), menurut Anwar, memberi manfaat sangat baik bagi Malaysia dari Singapura, selaku teman dan tetangga yang baik.
Keduanya, menurut dia, dapat terus melakukan kolaborasi dan kerja sama tidak hanya ekonomi dan perdagangan tetapi juga budaya, wisata dan lainnya.
Terkait dengan perjanjian air dan batas maritim, ia mengatakan perlu pembahasan lebih detil, tapi semakin cepat selesai semakin baik. Karena itu jajaran mereka akan bekerja cepat agar isu itu segera selesai, dan harapannya dapat diselesaikan sebelum Sesi Pertemuan Pemimpin Malaysia-Singapura di akhir tahun 2024.
Sementara itu, PM Wong mengatakan meyakini dua negara dapat bekerja sama efektif untuk mengeratkan ikatan hubungan bilateral. Akan ada kontinuitas dalam kaitannya dengan strategi pendekatan dan keterlibatan satu sama lain, selain membuka kesempatan ide baru untuk mengeratkan ikatan yang sudah ada.
Ia mengatakan dua negara sudah bekerja sama secara substantif hampir di semua sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, budaya, perdagangan, investasi, konektivitas dan juga area yang sedang berkembang seperti ekonomi digital dan energi baru terbarukan (EBT).
“Ada proyek yang menjanjikan yang sedang kita kerja bersama, terutama Johor-Singapore Special Economic Zone dan Johor Bahru-Singapore Rapit Transit Link. Keduanya akan meningkatkan mobilitas lintas batas manusia, barang dan investasi, serta akan membawa kedua negara semakin dekat dan akhirnya membawa mandat untuk masyarakat dua negara,” ujar Wong.
Ia juga mengatakan melakukan diskusi yang sangat produktif tentang perjanjian air dan penetapan batas maritim, di mana pembahasan kedua negara sedang berjalan. Isu tersebut kompleks namun keduanya sepakat akan melanjutkan langkah strategis untuk membuat progres dan akhirnya dibawa ke pertemuan dua negara di akhir tahun.
PM Singapura Lawrence Wong melakukan kunjungan kerja perdananya ke Malaysia selama dua hari setelah mulai menjabat perdana menteri pada Mei lalu. Selain bertemu Anwar, Wong yang juga merupakan Menteri Keuangan Singapura itu juga akan melakukan pertemuan dengan Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, yang juga merupakan Menteri Kemajuan Desa dan Wilayah. Serta melakukan pertemuan dengan Wakil PM Malaysia Fadillah Yusoff yang juga merupakan Menteri Peralihan Tenaga dan Transformasi Air.
Pada 2023, Malaysia dan Singapura masing-masing merupakan rekan dagang kedua terbesar di tingkat global serta terbesar dalam negara-negara anggota ASEAN. Dengan jumlah perdagangan mencapai 363,13 miliar Ringgit Malaysia (RM) atau 79,6 miliar dolar AS (sekitar Rp1,253 kuadriliun).
Baca juga: PM Singapura Lawrence Wong lakukan kunjungan kerja perdana ke Malaysia
Baca juga: PM Malaysia, Singapura saksikan penyambungan bentang proyek RTS Link
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: