Jakarta (ANTARA News) - Setiap satu bulan pada 2014 diperkirakan akan terjadi kejahatan internet kelas "kakap" termasuk menyangkut internet banking.

"Kami perkirakan setiap bulan pasti ada satu breach (penerobosoan) data yang besar, tapi tidak hanya khusus internet banking saja," kata Dhani Sulsityo, Direktur Penjualan Trend Micro, dalam paparannya tentang ancaman kejahatan dunia maya pada 2014 di Jakarta, Senin.

Trend Micro merupakan perusahaan perangkat lunak untuk keamanan server yang mulai beroperasi sejak 1988.

Dhani mengemukakan proyeksi tersebut berdasarkan modus kejahatan internet yang semakin beragam pada 2014.

Menurut Trend Micro, metode dua langkah verifikasi pada internet banking tidak akan lagi ampuh untuk mengebalkan data nasabah dari pelaku kejahatan internet.

Hal itu karena meningkatnya frekuensi berbagai serangan "Man-in-the-Middle".

"Selain itu, sekarang sasaran serangan tidak hanya langsung ke perusahaan, tapi juga melalui individu yang membawa serangan itu ke perusahannya," kata dia.

Penjahat dunia maya, lanjut Dhani, akan meningkatkan kecanggihan serangan yang dilakukannya seperti melakukan riset "open source" yang sudah dimodifikasi.

"Dicabutnya dukungan keamanan pada perangkat lunak terpopuler seperti pada Java 6 dan Windows XP juga akan memancing serangan berbahaya ke komputer," ujar dia.

Mengenai kejahatan menyasar internet banking, Konsultan Pra Penjualan Trend Micro, Fransiskus Indromojo, menambahkan bahwa pada 2014 jumlah bank yang menggunakan layanan internet banking akan semakin meningkat pesat.