Empat bocah SD tewas akibat terhanyut banjir
20 Januari 2014 17:31 WIB
Anak-anak berusaha mengumpulkan kayu yang terbawa arus air di pemukiman Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2). Komplek Perumahan PGP terendam banjir hingga ketinggian 2 meter sejak malam sebelumnya akibat air sungai meluap. (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)
Bekasi (ANTARA News) - Empat bocah Sekolah Dasar di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas akibat hanyut saat terjadi bencana banjir, Sabtu (18/1) lalu.
"Korban bernama Agung (13), Gilang Maulana (13), Fajar Ricon (14), dan Gilar Satria Nugroho (14). Mereka warga Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan," ujar Petugas dari Binmaspol Polsek Tambun, Aiptu W Kartawijaya, di Bekasi, Senin.
Menurutnya, jasad keempat korban baru ditemukan oleh warga Senin (20/1) pagi secara terpisah di aliran Kali Sasak Tiga hingga Kali CBL yang berjarang 1 kilometer.
Jasad yang pertama ditemukan oleh warga adalah Gilang Maulana di Kali Sasak Tiga yang berada di Kampung Sasak Tiga, RT 04/29, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Sementara jasad Agung ditemukan berjarak 100 meter dari lokasi penemuan Gilang yang sudah masuk dalam wilayah Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut keterangan saksi Johan (22), dua bocah itu ditemukan saat dirinya bersama warga sedang membersihkan kali dari sampah sisa-sisa banjir yang sangat penuh.
"Tiba-tiba, dari dasar kali dua mayat itu mengapung. Sempat panik, saya pikir boneka, ternyata mayat. Saya lihat dua, yang satu masih berpegangan kayu palet dan satu terus mengambang dan terus terbawa arus," ujarnya.
Saat itu, sebagian warga mencoba mengangkat jasad yang sudah tersangkut di jembatan dengan berpegangan palet dan sisanya warga mengejar jasad korban lainnya yang sempat dilihat oleh Johan.
"Dua jasad lainnya ditemukan dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi pertama," katanya.
Johan mengatakan, keempat pelajar itu diketahui hilang pada Sabtu (18/1) akibat terbawa arus dari Perumahan SKU, Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tepatnya di belakang Sekolah SMPN 12 Kabupaten Bekasi.
"Korban bernama Agung (13), Gilang Maulana (13), Fajar Ricon (14), dan Gilar Satria Nugroho (14). Mereka warga Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan," ujar Petugas dari Binmaspol Polsek Tambun, Aiptu W Kartawijaya, di Bekasi, Senin.
Menurutnya, jasad keempat korban baru ditemukan oleh warga Senin (20/1) pagi secara terpisah di aliran Kali Sasak Tiga hingga Kali CBL yang berjarang 1 kilometer.
Jasad yang pertama ditemukan oleh warga adalah Gilang Maulana di Kali Sasak Tiga yang berada di Kampung Sasak Tiga, RT 04/29, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Sementara jasad Agung ditemukan berjarak 100 meter dari lokasi penemuan Gilang yang sudah masuk dalam wilayah Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut keterangan saksi Johan (22), dua bocah itu ditemukan saat dirinya bersama warga sedang membersihkan kali dari sampah sisa-sisa banjir yang sangat penuh.
"Tiba-tiba, dari dasar kali dua mayat itu mengapung. Sempat panik, saya pikir boneka, ternyata mayat. Saya lihat dua, yang satu masih berpegangan kayu palet dan satu terus mengambang dan terus terbawa arus," ujarnya.
Saat itu, sebagian warga mencoba mengangkat jasad yang sudah tersangkut di jembatan dengan berpegangan palet dan sisanya warga mengejar jasad korban lainnya yang sempat dilihat oleh Johan.
"Dua jasad lainnya ditemukan dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi pertama," katanya.
Johan mengatakan, keempat pelajar itu diketahui hilang pada Sabtu (18/1) akibat terbawa arus dari Perumahan SKU, Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tepatnya di belakang Sekolah SMPN 12 Kabupaten Bekasi.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: