Tiga nelayan asal Banda ditemukan selamat di Pulau Saparua
12 Juni 2024 17:41 WIB
Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian selama tiga hari dan akhirnya menemukan tiga nelayan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang terdampar di Pulau Molana, Kecamatan Saparua, Rabu (12/6/2024). ANTARA/HO-Basarnas Ambon
Ambon (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku Muhamad Arafah mengatakan, tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga nelayan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah dalam kondisi selamat di Pulau Saparua.
"Setelah dilakukan operasi SAR hari ketiga, kami mendapatkan informasi tiga nelayan asal Pulau Banda yang dilaporkan hilang kontak sekitar perairan Laut Banda ditemukan terdampar di Pulau Molana, Kecamatan Saparua (Malteng)," kata Muhamad Arafah di Ambon, Rabu.
Dalam operasi hari ketiga, tim SAR gabungan mulai bergerak pada pukul 08:00 WIT menuju beberapa titik koordinat sesuai perhitungan SAR Maps hari ketiga guna melaksanakan operasi pencarian terhadap Rusdi Laucen (34), La Bambang (29), serta Rudi Ahmad (43).
Lokasi yang disisir tim SAR gabungan adalah pada koordinat 4° 55.110'S 128° 38.660'E, 4° 3.950'S 128° 38.660'E, serta koordinat 4° 3.950'S 129° 34.270'E.
"Upaya pencarian ketiga korban terus dilakukan tim SAR gabungan di tengah cuaca cukup buruk," ucapnya.
Baca juga: Basarnas kerahkan tim cari nelayan hilang di perairan Teluk Ambon
Baca juga: 7 hari tak ditemukan, operasi SAR 2 nelayan hilang di Morotai disetop
Hingga pada pukul 11:58 WIT, tim SAR gabungan mendapatkan informasi dari keluarga korban kalau ketiga nelayan itu berhasil ditemukan oleh masyarakat nelayan di sekitar perairan Pulau Molana.
"Mereka ditemukan nelayan Saparua sekitar pukul 08:40 WIT dengan jarak kurang lebih 79 Nautikal mil dari lokasi tim SAR gabungan dalam keadaan selamat," ujarnya.
Seluruh korban berhasil dievakuasi nelayan setempat menuju RSUD Saparua guna mendapat perawatan lebih lanjut.
Tiga nelayan ini pergi melaut menggunakan satu unit Longboat sejak tanggal 9 Juni 2024 sekitar pukul 06:00 WIT dari Desa Walling menuju Pulau Ay.
Namun hingga Senin, (10/6) mereka tidak kunjung kembali dan diduga hanyut terbawa arus laut akibat rusaknya mesin longboat.
"Kami mengingatkan para nelayan di setiap wilayah pesisir agar bijak mengambil keputusan dalam melakukan aktivitas di laut mengingat perairan Maluku dan sekitarnya sedang memasuki cuaca buruk," tandasnya.
Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, selanjutnya seluruh unsur tim SAR gabungan dikembalikan ke satuannya masing-masing.
Baca juga: Kapal nelayan di Mukomuko karam satu orang hilang
Baca juga: Sembilan nelayan hilang di perairan Bontang Kaltim ditemukan selamat
Baca juga: Basarnas Cilacap: Sebuah kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia
"Setelah dilakukan operasi SAR hari ketiga, kami mendapatkan informasi tiga nelayan asal Pulau Banda yang dilaporkan hilang kontak sekitar perairan Laut Banda ditemukan terdampar di Pulau Molana, Kecamatan Saparua (Malteng)," kata Muhamad Arafah di Ambon, Rabu.
Dalam operasi hari ketiga, tim SAR gabungan mulai bergerak pada pukul 08:00 WIT menuju beberapa titik koordinat sesuai perhitungan SAR Maps hari ketiga guna melaksanakan operasi pencarian terhadap Rusdi Laucen (34), La Bambang (29), serta Rudi Ahmad (43).
Lokasi yang disisir tim SAR gabungan adalah pada koordinat 4° 55.110'S 128° 38.660'E, 4° 3.950'S 128° 38.660'E, serta koordinat 4° 3.950'S 129° 34.270'E.
"Upaya pencarian ketiga korban terus dilakukan tim SAR gabungan di tengah cuaca cukup buruk," ucapnya.
Baca juga: Basarnas kerahkan tim cari nelayan hilang di perairan Teluk Ambon
Baca juga: 7 hari tak ditemukan, operasi SAR 2 nelayan hilang di Morotai disetop
Hingga pada pukul 11:58 WIT, tim SAR gabungan mendapatkan informasi dari keluarga korban kalau ketiga nelayan itu berhasil ditemukan oleh masyarakat nelayan di sekitar perairan Pulau Molana.
"Mereka ditemukan nelayan Saparua sekitar pukul 08:40 WIT dengan jarak kurang lebih 79 Nautikal mil dari lokasi tim SAR gabungan dalam keadaan selamat," ujarnya.
Seluruh korban berhasil dievakuasi nelayan setempat menuju RSUD Saparua guna mendapat perawatan lebih lanjut.
Tiga nelayan ini pergi melaut menggunakan satu unit Longboat sejak tanggal 9 Juni 2024 sekitar pukul 06:00 WIT dari Desa Walling menuju Pulau Ay.
Namun hingga Senin, (10/6) mereka tidak kunjung kembali dan diduga hanyut terbawa arus laut akibat rusaknya mesin longboat.
"Kami mengingatkan para nelayan di setiap wilayah pesisir agar bijak mengambil keputusan dalam melakukan aktivitas di laut mengingat perairan Maluku dan sekitarnya sedang memasuki cuaca buruk," tandasnya.
Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, selanjutnya seluruh unsur tim SAR gabungan dikembalikan ke satuannya masing-masing.
Baca juga: Kapal nelayan di Mukomuko karam satu orang hilang
Baca juga: Sembilan nelayan hilang di perairan Bontang Kaltim ditemukan selamat
Baca juga: Basarnas Cilacap: Sebuah kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: