Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tiga direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melakukan aksi borong saham BBRI dengan total 723.300 lembar saham di tengah kinerja saham bank pelat merah itu terkoreksi 23 persen secara year to date (ytd).

Sebagaimana keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, ketiga direksi yang membeli saham BBRI dengan nominal beragam antara lain Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa pembelian saham BBRI oleh direksi itu bersifat pribadi atau dengan tujuan untuk investasi.

Pada 7 Juni 2024, Catur Budi Harto membeli 230.000 saham BBRI sehingga kepemilikan sahamnya saat ini menjadi sebanyak 4.045.557 saham. Pada tanggal yang sama, Viviana membeli 280.000 saham BBRI sehingga kepemilkannya menjadi 3.659.500 saham. Kemudian pada 10 Juni 2024, Supari membeli 213.300 saham BBRI sehingga saat ini memiliki 4.970.914 saham BBRI.

Baca juga: Layanan Wealth Management BRI peroleh penghargaan internasional di London

Perseroan mengakui bahwa saham BBRI tengah berada dalam tekanan. Gerak saham BBRI yang melemah belakangan ini, catat BRI, berbanding terbalik dengan kinerja perseroan yang menguat dan bertumbuh positif.

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dan David Chong menilai, potensi kenaikan harga saham BBRI akan lebih besar karena risikonya sudah diperhitungkan. Hal itu disampaikan Andrey dan David dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (11/6).

Untuk kinerja Januari hingga April 2024 (4M24), laba BBRI (bank only) meningkat 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan ini, catat perseroan, didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat dan efektivitas biaya kredit (Cost of Credit/CoC).

Perseroan menyampaikan, laba BBRI selama empat bulan pertama tahun 2024 itu sesuai dengan ekspektasi analis atau setara dengan 28 persen dari perkiraan untuk sepanjang tahun.

Baca juga: BRI kenalkan Conversational Banking hingga Robot Cash Management

Sementara itu, pinjaman tumbuh 12 persen yoy pada April 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2024 yang hanya meningkat 10,9 persen yoy.

Andrey dan David menyoroti pencapaian kinerja bank pelat merah ini yang menarik, dengan menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor perbankan.

“CoC 4M24 turun menjadi 3,7 persen (3M24; 3,8 persen), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3 persen untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” kata mereka dalam risetnya.

RHB Sekuritas merekomendasi beli saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.300 per saham dengan potensi kenaikan 40 persen, sejalan dengan kinerja yang amat baik.

Selain RHB Sekuritas, di sisi lain sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Adapun konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp6.105 per saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru, Analis Macquarie Jayden Vantarakis memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp6.630 persen saham. Lebih optimis, Analis Ciptadana Sekuritas Erni M. Siahaan memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000 per saham.