Medan (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) terus berupaya memaksimalkan program internasionalisasi kampus, di antaranya melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga dan perguruan tinggi di Malaysia.

Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati di Medan, Rabu, mengatakan pihaknya baru-baru ini berkunjung ke Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia terkait upaya promosi dan internasionalisasi kampus, dan berpartisipasi dalam forum akademis membahas isu pendidikan tinggi dan peluang masa depan.

Dalam pertemuan itu, dibahas isu-isu pendidikan, di antaranya saat ini diperlukan internasionalisasi kampus Indonesia, dengan promosi yang baik untuk menarik perhatian dan minat mahasiswa luar negeri belajar di Indonesia.

Baca juga: UINSU-Komisi VIII DPR bahas kemajuan perguruan tinggi naungan Kemenag

Dari hasil diskusi itu, Prof Nurhayati menyimpulkan bahwa internasionalisasi kampus memerlukan SDM berkualitas, infrastruktur, nilai jual dan daya tarik secara global.

Usai membahas seputar perguruan tinggi dan perannya dalam pembangunan bangsa, rektor dan rombongan berkunjung ke Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur untuk membahas berbagai peluang kerja sama antara UINSU dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud).

Kerja sama itu sudah diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoA) antara LPPM UINSU dan lembaga-lembaga mitra terkait tri dharma perguruan tinggi, seperti magang, KKN internasional dan lainnya.

Peluang kerja sama ini, lanjut rektor, diharapkan segera ditindaklanjuti fakultas-fakultas dan direalisasikan dalam berbagai bentuk program.

Apalagi, sasarannya adalah warga Indonesia yang berdomisili di Malaysia, hal ini merupakan potensi yang bisa dikelola dalam program tri dharma.

Selain itu, UINSU melakukan kerja sama dengan Universiti Malaya (UM) Kuala Lumpur yang juga merupakan upaya internasionalisasi UINSU dalam bidang tri dharma perguruan tinggi.

Baca juga: Rektor: Lulusan UINSU harus kontribusikan ilmunya bantu masyarakat

Baca juga: UINSU-ANTARA sepakat jalin kerja sama bidang publikasi


"Berbagai agenda ke depan bisa dijalankan, seperti joint research, pertukaran dosen dan profesor sebagai dosen tamu, penguji luar, sebagai narasumber berbagai ruang akademis, termasuk program publikasi karya ilmiah dan artikel dalam bentuk jurnal internasional," katanya.

Selama di Malaysia, Rektor UINSU Prof Nurhayati dan Wakil Rektor Prof Muzakkir juga didaulat menjadi narasumber dalam focus group discussion (FGD) yang digelar Universiti Malaya dengan tema perkembangan kajian Islam di Indonesia dan Malaysia.