Vokasi UI: Industri kreatif membutuhkan SDM yang mumpuni
12 Juni 2024 13:42 WIB
Aruga Perbawa, Founder Komikin; Rizki Ehsy Pangarso, Creator & Head of hai.dudu; dan Dennis Adishwara, Head of Content Block X dalam diskusi yang bertemakan “The Engine of Innovation”, di Auditorium Vokasi, Kampus UI Depok, Jawa Barat. ANTARA/HO-Humas UI
Depok (ANTARA) - Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Padang Wicaksono SE PhD mengatakan bahwa industri kreatif yang sekarang semakin merebak di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang tersebut.
“Vokasi UI hadir sebagai pendidikan vokasional yang menjawab tantangan industri, salah satunya industri kreatif, dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas," kata Padang, di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, pembelajaran dengan menghadirkan praktisi dari industri kreatif akan memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi mahasiswa untuk terus berkreasi.
Selain itu, kerja sama dengan industri terus dibangun dalam bentuk magang, kunjungan industri, hingga jaringan profesional.
Menyadari hal ini, Program Studi (Prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, UI melalui konsentrasi Konversi Media, menginisiasi kegiatan IP WEEK, yakni gelar wicara yang bertemakan “The Engine of Innovation”, di Auditorium Vokasi, Kampus UI Depok.
Berkolaborasi dengan Infia, yaitu perusahaan di bidang industri kreatif yang menaungi hai.dudu dan Komikin, IP WEEK tersebut menghadirkan sejumlah pakar yang ahli di bidang IP, yakni Dennis Adishwara, Head of Content Block X; Rizki Ehsy Pangarso, Creator & Head of HAI DUDU; serta Aruga Perbawa, Founder Komikin.
IP merupakan hasil kreasi manusia, termasuk penemuan, karya sastra, seni, desain, serta simbol, dan trademark.
IP juga memberikan hak eksklusif kepada penciptanya untuk memanfaatkan karya mereka.
Ia mengatakan, tujuan IP adalah mendorong inovasi dan kreativitas dengan memberikan insentif kepada penciptanya berupa perlindungan hukum terhadap penggunaan yang tidak sah.
Selain nilai ekonomi, kreativitas yang telah dibangun perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau yang sering disebut Intellectual Property (IP).
"Saat ini, berbagai konten kreatif karya anak bangsa Indonesia banyak bermunculan di platform media sosial, sebagian di antaranya memiliki nilai ekonomi yang tinggi," katanya lagi.
Baca juga: UI berikan peningkatan keilmuan institusi bisnis industri kreatif
Baca juga: UI dan UITM Malaysia tingkatkan kompetensi ilmu pariwisata mahasiswa
“Vokasi UI hadir sebagai pendidikan vokasional yang menjawab tantangan industri, salah satunya industri kreatif, dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas," kata Padang, di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, pembelajaran dengan menghadirkan praktisi dari industri kreatif akan memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi mahasiswa untuk terus berkreasi.
Selain itu, kerja sama dengan industri terus dibangun dalam bentuk magang, kunjungan industri, hingga jaringan profesional.
Menyadari hal ini, Program Studi (Prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, UI melalui konsentrasi Konversi Media, menginisiasi kegiatan IP WEEK, yakni gelar wicara yang bertemakan “The Engine of Innovation”, di Auditorium Vokasi, Kampus UI Depok.
Berkolaborasi dengan Infia, yaitu perusahaan di bidang industri kreatif yang menaungi hai.dudu dan Komikin, IP WEEK tersebut menghadirkan sejumlah pakar yang ahli di bidang IP, yakni Dennis Adishwara, Head of Content Block X; Rizki Ehsy Pangarso, Creator & Head of HAI DUDU; serta Aruga Perbawa, Founder Komikin.
IP merupakan hasil kreasi manusia, termasuk penemuan, karya sastra, seni, desain, serta simbol, dan trademark.
IP juga memberikan hak eksklusif kepada penciptanya untuk memanfaatkan karya mereka.
Ia mengatakan, tujuan IP adalah mendorong inovasi dan kreativitas dengan memberikan insentif kepada penciptanya berupa perlindungan hukum terhadap penggunaan yang tidak sah.
Selain nilai ekonomi, kreativitas yang telah dibangun perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau yang sering disebut Intellectual Property (IP).
"Saat ini, berbagai konten kreatif karya anak bangsa Indonesia banyak bermunculan di platform media sosial, sebagian di antaranya memiliki nilai ekonomi yang tinggi," katanya lagi.
Baca juga: UI berikan peningkatan keilmuan institusi bisnis industri kreatif
Baca juga: UI dan UITM Malaysia tingkatkan kompetensi ilmu pariwisata mahasiswa
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: