"PAM Jaya telah menoreh karya sebagai BUMD Informatif di Tahun 2022. Namun, tahun 2023 terdapat penurunan. Catatan kami dari hasil E-Monev 2023, BUMD belum optimal dalam verifikasi dan tahapan," kata Komisioner KI DKI Jakarta Agus Wijayanto Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Tim visitasi KI DKI dipimpin Komisioner Agus Wijayanto Nugroho yang diterima langsung VP Corporate Secretary dan Compliance Gatra, Senior Manager Irma, serta tim pelaksana PPID PAM Jaya.
Agus menyebut, BUMD DKI Jakarta menjadi catatan tersendiri ditinjau dari hasil E Monev 2023, dari 15 BUMD masih ada yang kurang informatif bahkan tidak informatif.
Dalam kesempatan ini, Agus juga memberikan tutorial panduan secara teknis serta membedah indikator E-Monev.
Selanjutnya, proses E-Monev akan digelar akhir Juli. Sehingga menurut Agus hal ini harus dipersiapkan dari awal agar dapat dilakukan langkah progresif sebelum masuk tahapan E-Monev.
"Kami yakin secara infrastruktur PAM Jaya sudah mumpuni," ucap Agus.
Sementara itu VP Corporate Secretary PAM Jaya Gatra menyebut pihaknya menyambut baik kunjungan KI DKI Jakarta.
“Kami sangat berterima kasih Komisi Informasi dapat berkunjung memberikan trigger kepada kami. Hal itu, kami siap menerima arahan dan masukan yang disampaikan," kata Gatra.
Agus menjelaskan KI DKI di awal 2024 sudah melakukan visitasi ke badan publik dengan kualifikasi menuju dan cukup informatif. KI DKI Jakarta juga terus fokus dalam mengoptimalkan BUMD dan mendorong agar lebih optimal kembali.
Baca juga: KI DKI dan DPRD Bali bahas kebijakan hukum informasi jelang Pilkada
Baca juga: KI DKI berkoordinasi dengan RSUD terkait keterbukaan informasi
Baca juga: Edukasi keterbukaan informasi perlu berangkat dari kampus
Baca juga: KI DKI dan DPRD Bali bahas kebijakan hukum informasi jelang Pilkada
Baca juga: KI DKI berkoordinasi dengan RSUD terkait keterbukaan informasi
Baca juga: Edukasi keterbukaan informasi perlu berangkat dari kampus