Pemkot Jaktim kerahkan 83 petugas guna pastikan hewan kurban sehat
12 Juni 2024 10:53 WIB
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar saat memakaikan jas putih kedokteran kepada petugas kesehatan hewan di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Rabu (12/6/2024). Sebanyak 83 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban diterjunkan untuk memastikan hewan kurban yang disembelih dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. ANTARA/Syaiful Hakim.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur melepas 83 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban di wilayahnya dalam kondisi sehat saat pemotongan pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban itu dilepas oleh Wali Kota Jaktim M Anwar yang ditandai dengan pemakaian jas putih kedokteran di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Rabu pagi.
"Kegiatan ini tiap tahun kita lakukan untuk memastikan semua hewan kurban yang disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam keadaan sehat dan tidak berdampak bagi kesehatan warga yang mengkonsumsi," kata Anwar.
Menurut dia, masyarakat tidak mengerti apakah hewan itu dalam sehat atau tidak. Mereka hanya melihat gestur (gerak tubuh) tubuh hewan tersebut tapi ketika di sembelih di dalamnya banyak cacing di bagian hati dan paru.
"Ini sangat membahayakan. Biasanya petugas melihat hati dan paru seperti itu akan dikesampingkan dan tidak boleh dikonsumsi," ujarnya.
Dia pun mengingatkan kepada petugas kesehatan yang diterjunkan ke-10 kecamatan dan 65 kelurahan di Jakarta Timur untuk memastikan kesehatan hewan kurban dengan seksama, sehingga daging yang dihasilkan daging yang aman, sehat dan halal untuk dikonsumsi.
"Kita pastikan hewan kurban yang disembelih dalam keadaan sehat. Kalau tidak sehat, tolong sampaikan bahwa hewan kurban ini tidak layak untuk dikonsumsi. Kalau perlu kembalikan ke pedagang. Jangan sampai petugas merasa tidak enak. Jangan, ada kata enggak enak, lebih baik dicegah dari pada warga mengkonsumsi daging itu yang berdampak penyakit pada tubuhnya," papar Anwar.
Anwar pun mengucapkan terima kasih kepada Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang ikut terlibat bersama Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur dalam pemeriksaan hewan kurban ini.
"Para petugas ini akan bekerja sejak hari ini hingga saat pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha," ujarnya.
Anwar pun menyadari dengan keterbatasan petugas kesehatan itu tidak akan mampu memeriksa seluruh hewan kurban yang akan di sembelih di wilayah Jakarta Timur.
"Tidak mungkin semuanya bisa diperiksa, paling tidak hanya dijadikan sampling saja. Pastikan saja tempat-tempat yang perlu diperiksa lebih detail lagi," ucap Anwar.
Baca juga: Suku Dinas KPKP periksa 5.665 ekor hewan kurban di Jakarta Utara
Baca juga: Pemkot sosialisasi tata cara penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha
Baca juga: Ini sebab daging hewan kurban alot
Petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban itu dilepas oleh Wali Kota Jaktim M Anwar yang ditandai dengan pemakaian jas putih kedokteran di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Rabu pagi.
"Kegiatan ini tiap tahun kita lakukan untuk memastikan semua hewan kurban yang disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam keadaan sehat dan tidak berdampak bagi kesehatan warga yang mengkonsumsi," kata Anwar.
Menurut dia, masyarakat tidak mengerti apakah hewan itu dalam sehat atau tidak. Mereka hanya melihat gestur (gerak tubuh) tubuh hewan tersebut tapi ketika di sembelih di dalamnya banyak cacing di bagian hati dan paru.
"Ini sangat membahayakan. Biasanya petugas melihat hati dan paru seperti itu akan dikesampingkan dan tidak boleh dikonsumsi," ujarnya.
Dia pun mengingatkan kepada petugas kesehatan yang diterjunkan ke-10 kecamatan dan 65 kelurahan di Jakarta Timur untuk memastikan kesehatan hewan kurban dengan seksama, sehingga daging yang dihasilkan daging yang aman, sehat dan halal untuk dikonsumsi.
"Kita pastikan hewan kurban yang disembelih dalam keadaan sehat. Kalau tidak sehat, tolong sampaikan bahwa hewan kurban ini tidak layak untuk dikonsumsi. Kalau perlu kembalikan ke pedagang. Jangan sampai petugas merasa tidak enak. Jangan, ada kata enggak enak, lebih baik dicegah dari pada warga mengkonsumsi daging itu yang berdampak penyakit pada tubuhnya," papar Anwar.
Anwar pun mengucapkan terima kasih kepada Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang ikut terlibat bersama Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur dalam pemeriksaan hewan kurban ini.
"Para petugas ini akan bekerja sejak hari ini hingga saat pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha," ujarnya.
Anwar pun menyadari dengan keterbatasan petugas kesehatan itu tidak akan mampu memeriksa seluruh hewan kurban yang akan di sembelih di wilayah Jakarta Timur.
"Tidak mungkin semuanya bisa diperiksa, paling tidak hanya dijadikan sampling saja. Pastikan saja tempat-tempat yang perlu diperiksa lebih detail lagi," ucap Anwar.
Baca juga: Suku Dinas KPKP periksa 5.665 ekor hewan kurban di Jakarta Utara
Baca juga: Pemkot sosialisasi tata cara penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha
Baca juga: Ini sebab daging hewan kurban alot
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: