Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah merealisasikan program kerja tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) pada 2023 yang memfokuskan pada tiga dari empat pilar tujuan pembangunan berkelanjutan dengan total biaya senilai Rp8,42 miliar.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan program TJSL yang mengacu pada tiga pilar, yakni pilar ekonomi, pilar sosial, dan pilar lingkungan sebagai wujud nyata dari komitmen ASDP selaku operator penyeberangan dan pelabuhan yang terus konsisten menghadirkan layanan penyeberangan prima kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

"ASDP yang menjadi BUMN penyedia jasa transportasi ferry terbesar di tanah air, tidak hanya bertanggung jawab dan fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memastikan bahwa kehadiran ASDP membawa kemanfaatan besar dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya," kata Shelvy lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa malam.

Ia menjelaskan bahwa dalam rangka mengutamakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam strategi TJSL, ASDP memastikan setiap program kerja berdampak signifikan dan terukur. Salah satunya, pengukuran dengan pendekatan atas kepentingan bisnis utama yang dikenal sebagai pendekatan corporate shared values (CSV).

Selanjutnya, unit divisi TJSL pada 2023 kemudian menyalurkan biaya ke sejumlah program pada tiap pilar. Di pilar ekonomi, ASDP telah menyalurkan dana sebesar Rp2,76 miliar untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan UMKM, pengembangan usaha mikro, dan penyediaan akses permodalan.

Salah satunya, ASDP berkolaborasi dengan induk asosiasi industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil dan menengah (UKM) Banyuwangi dalam penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan dan kepemimpinan yang diperuntukkan bagi pelaku UKM/IKM pemula pada 14-16 Desember 2023 lalu di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Program-program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional ASDP dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," kata Shelvy.

Selanjutnya di pilar sosial, ASDP telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,51 miliar untuk program-program seperti beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sosial.

Salah satu program TJSL dalam pilar sosial itu, ASDP memberikan beasiswa kepada anak berprestasi Indonesia untuk menempuh pendidikan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat (NTB). Beasiswa yang diberikan oleh ASDP berupa dana pendidikan S-1 selama delapan semester (empat tahun masa perkuliahan), termasuk biaya buku, skripsi, biaya wisuda, akomodasi/tempat tinggal, dan uang saku.

"ASDP berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat serta membantu membangun infrastruktur sosial yang memadai di sekitar wilayah operasionalnya," tutur Shelvy.

Upaya tersebut juga sejalan dengan fokus SDGs nomor dua (tanpa kelaparan), tiga (kesehatan yang baik dan kesejahteraan), empat (pendidikan berkualitas), dan delapan (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).

Dalam pilar sosial, ASDP juga telah bekerja sama dengan organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada penanganan sumbing bibir, Smile Train Indonesia, dalam layanan masyarakat 100 operasi sumbing bibir secara gratis. Program rutin itu juga telah membantu kurang lebih 300 peserta sumbing bibir dari berbagai provinsi di Indonesia.

Sementara itu, untuk pilar lingkungan, ASDP telah merealisasikan dana sebesar Rp4,14 miliar untuk program-program seperti pengelolaan sampah, penghijauan, dan konservasi alam.

"ASDP sadar bahwa kelestarian lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlanjutan hidup di masa depan," ujar Shelvy.

Ia mengatakan selama 2023, ASDP berhasil mengumpulkan lebih dari 830 kilogram (kg) sampah botol plastik melalui program Save Our Ocean. Program tersebut diterapkan melalui reverse vending machine (RVM) yang merupakan hasil kolaborasi dengan PlasticPay.

Dalam program Save Our Ocean tersebut lebih dari 350 orang turut berpartisipasi aktif dalam pengumpulan sampah plastik dan berhasil mengumpulkan 44,746 pcs botol plastik dengan total berat 836 kg. Melalui inisiatif tersebut, ASDP berhasil mereduksi emisi CO2 sekitar lebih dari 3 ton selama 2023.

Kegiatan itu juga sejalan dengan fokus SDGs nomor 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (ekosistem laut), dan 15 (ekosistem darat).

Baca juga: Tahun lalu, ASDP cetak laba bersih Rp637 miliar
Baca juga: Jembatan Nusantara tingkatkan konektivitas 20 titik lebih di Indonesia