Genangan air landa 40 persen wilayah Jakut
19 Januari 2014 22:46 WIB
Melintasi Banjir Dua orang pesepeda melaju melintasi genangan banjir di kawasan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, Sabtu (18/1). Tingginya curah hujan disertai banjir kiriman membuat sejumlah kawasan ibu kota Jakarta terendam banjir. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) ()
Jakarta (ANTARA News) - Walikota Jakarta Utara (Jakut) Heru Budi Hartono mengatakan sekitar 40 persen wilayah Jakut tergenang dengan ketinggian air berkisar antara 20 hingga 100 sentimeter.
"Kondisi genangan air di wilayah Jakut pada hari ini pun tidak jauh berbeda dengan Sabtu (18/1) kemarin. Meskipun hari ini ada genangan yang sudah surut, yaitu di Pademangan," kata Heru di Jakarta, Minggu.
Genangan air tersebut, diantaranya terdapat di wilayah Kelapa Gading dengan ketinggian 80 sentimeter, Jalan Yos Sudarso 60 sentimeter, Kapuk Muara 60 sentimeter, Koja 40 sentimeter, Pademangan 40 sentimeter, Muara Baru 60 sentimeter dan Gunung Sahari 40 sentimeter.
Selain itu, genangan air dengan ketinggian rata-rata mencapai satu meter merendam pemukiman warga di RW 01 hingga 04 Kelurahan Kapuk Muara, RW 03 Pegangsaan Dua, RW 10 Sukapura dan Kampung Sepatan Rorotan.
Dia memperkirakan genangan air dengan ketinggian bervariasi itu akan berdampak terhadap akses sejumlah jalan di wilayah Jakut hingga Senin (20/1) besok.
"Akses keluar atau masuk ke Jakut beberapa hari terakhir ini sudah cukup tersendat, kemungkinan sampai esok hari. Ini tentu berakibat juga pada kegiatan perekonomian," ujar Heru.
Akibat banyaknya genangan, dia menuturkan sebanyak 13.077 warga terpaksa mengungsi ke 32 tempat pengungsian yang tersebar di wilayah Jakut.
Lokasi pengungsian itu, diantaranya di Kampung Sepatan (Cilincing), di RW 05 Kapuk Muara (Penjaringan), di rumah susun (rusun) Muara Baru, Rusun Mandala Permai, di Jalan Boulevard Artha Gading (Kelapa Gading) dan di pelataran apartemen Gading Nias Residence.
"Setiap lokasi pengungsian rata-rata dihuni sekitar 100 hingga 200 orang. Pengungsian paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Penjaringan," tutur Heru.
Melalui koordinasi dengan Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, pihaknya terus memberikan bantuan berupa makanan siap saji kepada seluruh pengungsi di lokasi-lokasi pengungsian. (R027)
"Kondisi genangan air di wilayah Jakut pada hari ini pun tidak jauh berbeda dengan Sabtu (18/1) kemarin. Meskipun hari ini ada genangan yang sudah surut, yaitu di Pademangan," kata Heru di Jakarta, Minggu.
Genangan air tersebut, diantaranya terdapat di wilayah Kelapa Gading dengan ketinggian 80 sentimeter, Jalan Yos Sudarso 60 sentimeter, Kapuk Muara 60 sentimeter, Koja 40 sentimeter, Pademangan 40 sentimeter, Muara Baru 60 sentimeter dan Gunung Sahari 40 sentimeter.
Selain itu, genangan air dengan ketinggian rata-rata mencapai satu meter merendam pemukiman warga di RW 01 hingga 04 Kelurahan Kapuk Muara, RW 03 Pegangsaan Dua, RW 10 Sukapura dan Kampung Sepatan Rorotan.
Dia memperkirakan genangan air dengan ketinggian bervariasi itu akan berdampak terhadap akses sejumlah jalan di wilayah Jakut hingga Senin (20/1) besok.
"Akses keluar atau masuk ke Jakut beberapa hari terakhir ini sudah cukup tersendat, kemungkinan sampai esok hari. Ini tentu berakibat juga pada kegiatan perekonomian," ujar Heru.
Akibat banyaknya genangan, dia menuturkan sebanyak 13.077 warga terpaksa mengungsi ke 32 tempat pengungsian yang tersebar di wilayah Jakut.
Lokasi pengungsian itu, diantaranya di Kampung Sepatan (Cilincing), di RW 05 Kapuk Muara (Penjaringan), di rumah susun (rusun) Muara Baru, Rusun Mandala Permai, di Jalan Boulevard Artha Gading (Kelapa Gading) dan di pelataran apartemen Gading Nias Residence.
"Setiap lokasi pengungsian rata-rata dihuni sekitar 100 hingga 200 orang. Pengungsian paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Penjaringan," tutur Heru.
Melalui koordinasi dengan Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, pihaknya terus memberikan bantuan berupa makanan siap saji kepada seluruh pengungsi di lokasi-lokasi pengungsian. (R027)
Pewarta: Rany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: