Makkah (ANTARA) - Seluruh jamaah haji Indonesia saat ini sudah berada di Makkah untuk mengikuti rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada Sabtu, 15 Juni 2024 atau tanggal 9 Zulhijah 1445 H.

Jamaah haji Indonesia tersebar di hotel-hotel di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy. Setiap hotel bersiaga petugas yang siap sedia membantu jamaah.

Salah satu jamaah asal Tegal, Kaselin (55 tahun), mengaku puas dengan layanan yang diberikan Kementerian Agama pada penyelenggaraan haji tahun ini, baik dari sisi akomodasi, transportasi, maupun konsumsi.

"Makanannya juga sudah alhamdulillah tiga kali dalam satu hari. Menunya juga cukup bagus, mulai dari gizi dan protein, dan juga ada buahnya," ujar Kaselin saat ditemui di Hotel Mufti Al Siddiqi Makkah, Selasa.

Di sisi transportasi, ia mengaku puas karena dirinya bersama rombongan bisa ke Masjidil Haram menggunakan bus shalawat yang disediakan Kemenag. Apalagi bus tersebut beroperasi 24 jam.

Apalagi jamaah tak perlu menunggu lama menanti kehadiran bus, karena transportasi tersebut memiliki interval waktu hanya per 10 menit, bahkan bisa kurang.

Hal senada juga diutarakan calon haji lainnya yaitu Zahro Ahmad. Ia juga merasakan layanan memuaskan selama di Tanah Suci, utamanya dari para petugas haji.

"Alhamdulillah dari pertama datang di Madinah, di bandara Madinah itu sambutannya luar biasa. Terus kita langsung dari bandara langsung masuk ke bus," ujar Zahro.

Ia mengapresiasi penginapan hotel yang disiapkan di Madinah. Karena, menurut dia, jarak hotel jamaah dengan Masjid Nabawi cukup dekat. Apalagi jarak terjauh dari hotel ke Masjid Nabawi hanya 150 meteran saja.

Di sisi konsumsi, ia beserta calon haji lain selalu mendapat suguhan khas nusantara. Sehingga tidak perlu mengeluarkan uang lebih membeli makanan dari luar.

"Untuk penginapan di Madinah, alhamdulillah penginapannya masya Allah bagus. Terus untuk makanannya alhamdulillah bagus. Terus buahnya juga dapat. Untuk jaraknya alhamdulillah jaraknya dekat," kata Zahro.

"Ini regular tapi terasa plus. Jadi hampir semua jamaah itu merasa nyaman," kata dia menambahkan.

Rombongan jamaah asal Tegal ini dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin yang selama bertahun-tahun melayani duyufurrahman (para tamu Allah).

Habib Ali merasakan perbaikan yang dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam penyelenggaraan haji beberapa tahun belakangan ini.

"Memang semua jamaah merasakan untuk pelayanan haji tahun ini itu banyak perbaikan," kata Ali.

Saat di Madinah, contohnya, jamaah hanya membutuhkan beberapa menit untuk pergi beribadah dan berziarah ke Masjid Nabawi. Di Kota Nabi ini, jamaah pun akhirnya bisa menjalankan shalat Arbain dengan sempurna.

"Karena memang untuk jamaah haji Indonesia yang tinggal di Madinah itu memang hotel kelihatannya dikhususkan," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah yang terus melakukan pembenahan untuk membuat jamaah Indonesia merasa nyaman dan aman dalam menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Pemerintah pastikan jamaah dapat konsumsi full selama puncak haji

Baca juga: Barang-barang yang perlu dibawa jamaah calon haji saat Armuzna