Anti Hoax
Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet, benarkah?
11 Juni 2024 20:36 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) didampingi jajarannya mengikuti rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Selain membahas evaluasi pelaksanaan anggaran 2024 dan rencana anggaran 2025, rapat tersebut juga membahas progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta kelanjutan rencana pemberlakukan iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tersebut mengundurkan diri dari kabinet setelah dicecar DPR terkait Tapera dan juga pembangunan IKN.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“PAK BASUKI RESMI MUNDUR DARI KABINET USAI BABAK BELUR DIHAJAR KOMISI V DPR, JKW MERINGIS”
Namun, benarkah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet?
Penjelasan:
Video tersebut merupakan potongan dari live sidang DPR RI, videonya dapat diakses di YouTube DPR RI berjudul “BREAKING NEWS - KOMISI V DPR RI RAKER DENGAN MENTERI PUPR RI” pada 6 Juni 2024 dengan deskripsi Komisi V DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, terkait Evaluasi APBN pelaksanaan anggaran tahun 2024 sampai bulan Mei 2024, pembicaraan pendahuluan RKA K/L dan rencana kerja pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025 dan lain-lain.
Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
"Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan ya untuk yang mampu itu untuk subsidi untuk yang tidak mampu. Mohon maaf pak, subsidi itu kewajibannya negara bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara itu namanya gotong royong dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab tantangan yang masyarakat hadapi," tanya Irine.
Dalam video tersebut juga membacakan narasi Basuki juga tak menyangka dan menyesal ternyata publik begitu marah atas program Tapera yang disiapkan pemerintah.
Ia pun membandingkan bahwa pemerintah hingga saat ini telah mengucurkan dana sebesar Rp105 triliun untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, iuran Tapera membutuhkan waktu 10 tahun hanya untuk mengumpulkan anggaran sebesar Rp50 triliun. Ia juga menyatakan Tapera berpeluang diundur jika ada usulan dari DPR - MPR.
"Jadi kalo misalnya ada usulan, apalagi DPR misalnya ketua MPR untuk diundur, menurut saya, saya sudah kontak dengan Menteri Keuangan juga kita akan ikut," ujar Basuki, dilansir dari ANTARA.
Dengan demikian, isi video tersebut tidak serupa dengan narasi judul. Dalam video tidak ada pernyataan Menteri PUPR mundur dari kabinet.
Klaim: Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet
Rating: Disinformasi
Baca juga: BP Tapera: Untuk bantu satu orang MBR dibutuhkan 150 penabung mulia
Cek fakta: Hoaks! Lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN
Cek fakta: Hoaks! Jokowi bebaskan pajak WNA di IKN selama 120 tahun
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“PAK BASUKI RESMI MUNDUR DARI KABINET USAI BABAK BELUR DIHAJAR KOMISI V DPR, JKW MERINGIS”
Namun, benarkah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet?
Penjelasan:
Video tersebut merupakan potongan dari live sidang DPR RI, videonya dapat diakses di YouTube DPR RI berjudul “BREAKING NEWS - KOMISI V DPR RI RAKER DENGAN MENTERI PUPR RI” pada 6 Juni 2024 dengan deskripsi Komisi V DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, terkait Evaluasi APBN pelaksanaan anggaran tahun 2024 sampai bulan Mei 2024, pembicaraan pendahuluan RKA K/L dan rencana kerja pemerintah (RKP) tahun anggaran 2025 dan lain-lain.
Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
"Terus kadang kala ada beberapa dari pemerintah yang mengatakan ya untuk yang mampu itu untuk subsidi untuk yang tidak mampu. Mohon maaf pak, subsidi itu kewajibannya negara bukan sesama warga negara memberi subsidi. Kalau sesama warga negara itu namanya gotong royong dan alangkah malunya negara yang tidak mampu hadir untuk menjawab tantangan yang masyarakat hadapi," tanya Irine.
Dalam video tersebut juga membacakan narasi Basuki juga tak menyangka dan menyesal ternyata publik begitu marah atas program Tapera yang disiapkan pemerintah.
Ia pun membandingkan bahwa pemerintah hingga saat ini telah mengucurkan dana sebesar Rp105 triliun untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, iuran Tapera membutuhkan waktu 10 tahun hanya untuk mengumpulkan anggaran sebesar Rp50 triliun. Ia juga menyatakan Tapera berpeluang diundur jika ada usulan dari DPR - MPR.
"Jadi kalo misalnya ada usulan, apalagi DPR misalnya ketua MPR untuk diundur, menurut saya, saya sudah kontak dengan Menteri Keuangan juga kita akan ikut," ujar Basuki, dilansir dari ANTARA.
Dengan demikian, isi video tersebut tidak serupa dengan narasi judul. Dalam video tidak ada pernyataan Menteri PUPR mundur dari kabinet.
Klaim: Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera, Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet
Rating: Disinformasi
Baca juga: BP Tapera: Untuk bantu satu orang MBR dibutuhkan 150 penabung mulia
Cek fakta: Hoaks! Lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN
Cek fakta: Hoaks! Jokowi bebaskan pajak WNA di IKN selama 120 tahun
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Tags: